Riset yang dilakukan pada 2016 ini melibatkan 274 orang dewasa muda dengan orientasi heteroseksual. Sebanyak 82 persen pria dan 31 persen wanita dalam studi ini tertarik dengan perilaku seks bertiga. Dalam riset lain terhadap 30 pria, sekitar 10 orang ternyata pernah melakukan threesome.
"Secara umum dalam riset ini, hampir 25 persen responden pria dan 8 persen wanita sempat melakukan threesome. Generasi muda umumnya lebih tertarik dengan perilaku seks ini dibanding yang berusia lebih dewasa. Pria umumnya kecewa usai threesome, karena mereka ternyata tidak sebaik yang dibayangkan dalam hubungan seks," kata Scoats dikutip dari Independent.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria umumnya tertarik mencoba threesome sebagai bagian dari pengalaman seksual. Menurut Scoats, ketidakpuasan pada pria ada hubungannya dengan homophobia. Mereka yang tidak mengalami homophobia umumnya lebih bisa memposisikan diri menghadapi partner seksnya dalam threesome. Namun pernyataan ini tidak didukung dengan data yang mencukupi.
Sedangkan wanita umumnya puas dengan threesome, karena mereka umumnya tidak merasa cukup baik menghadapi partner seksnya. Wanita menggunakan threesome untuk mengeskplor seksualitasnya, membahagiakan partner, dan menangkap peluang bisa tidur dengan orang tertentu. Menurut Scoats, hal ini ada kaitannya dengan minimnya stigma pada wanita terkait homophobia. Minimnya stigma memungkinkan wanita mengeksplore perilaku seks lebih luas dengan partner yang sesuai harapan.
Boleh jadi, threesome merupakan salah satu fantasi seks yang paling populer. Namun mengingat di dalamnya terdapat hubungan yang melibatkan 3 pihak, pasti ada yang merasa diperlakukan tidak adil selama threesome. Hmmm.. ternyata ruwet sekali ya!











































