Ganja jadi topik penelitian karena semakin banyak daerah yang melegalkan penggunaannya untuk rekreasi. Peneliti melihat ganja bisa bekerja pada bagian otak yang terlibat dalam fungsi seksual namun efeknya belum pernah terkonfirmasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang baru dari studi ini adalah sudut pandang bahwa narkotik berguna untuk sex... Umumnya narkotik dilihat sebagai faktor risiko. Saya rasa studi ini menandakan bahwa waktu sudah berubah," komentar peneliti NYU Langone Medical Center, Joseph Palmar, seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (12/4/2019).
Peneliti menyebut kalau studi memiliki keterbatasan karena hanya melibatkan populasi yang kecil dan tidak terkontrol. Selain itu tidak jelas juga apakah para wanita hanya mengonsumsi ganja atau ada narkotik lain yang mungkin bisa ikut memengaruhi fungsi seksual.
"Masih perlu lebih banyak penelitian, hanya sedikit studi yang berfokus terhadap dampak positif antara ganja dan seks," pungkas Joseph.











































