Banyak wanita yang tak jarang mengalami penurunan hormon seks atau yang dikenal dengan Gangguan Hasrat Seksual Hipoaktif (HSDD). Masalah ini sering disebabkan oleh mental dan fisik yang berjalan tidak normal, seperti kelelahan dan stres yang berlebihan.
"Seksualitas wanita cenderung memiliki banyak permasalahan dan cukup rumit, serta tidak cukup disembuhkan dengan mengonsumsi obat-obatan saja," ucap Sheryl Kingsberg, PhD, seorang psikolog seks.
Biasanya, hasrat seksual muncul atas keinginan pribadi untuk melakukannya. Misalkan, Anda sedang marah dengan pasangan dan ia mengajak Anda untuk berhubungan seks. Bisa jadi Anda terangsang secara seksual, namun Anda memilih untuk tidak melakukannya karena emosi Anda sedang tidak stabil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari WebMD, berikut empat penyebab hilangnya hasrat seksual pada wanita:
1. Pengaruh lingkungan luar
Masalah lingkungan sering kali memengaruhi pikiran manusia, baik pria maupun wanita. Stres akibat pekerjaan, ucapan tidak enak dari teman, dan hal lainnya dapat menurunkan hasrat seksual wanita, sehingga mereka merasa lelah dan malas untuk bercinta.
2. Testosteron rendah
Testosteron mempengaruhi dorongan seksual baik pada pria maupun wanita. Kadar testosteron memuncak pada wanita pertengahan 20-an dan kemudian terus menurun sampai menopause.
3. Menurunnya hormon androgen
Hormon androgen dalam darah terus turun pada wanita seiring bertambahnya usia. Jenis hormon ini dapat memengaruhi gairah seksual dan kesuburan pada wanita, serta menjaga kesehatan organ reproduksi.
4. Terkena penyakit
Masalah kesehatan menjadi salah satu faktor bagi pria maupun wanita bergairah untuk berhubungan seks. Jika salah satu pasangan terutama wanita mengalami penyakit, seperti depresi, fibroid, dan gangguan tiroid, mereka cenderung kehilangan nafsu untuk bercinta. Segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat pengobatan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengembalikan gairah seks pada wanita:
1. Terapi seks
"Terapi seks sangat efektif untuk individu dan pasangan, dan itu selalu saya sarankan kepada mereka yang mengalami masalah seksual," ungkap Jan Shifren, MD, asisten profesor di Harvard Medical School.
Disfungsi seksual biasanya mempengaruhi kedua belah pihak dalam suatu hubungan dan harus didiskusikan bersama atau secara individu dengan ahlinya.
2. Mengganti obat-obatan atau menurunkan dosisnya
Dosis pemakaian obat-obatan bisa dikurangi jika munculnya masalah seksual pada pasangan. Apabila tidak ada perubahan meskipun dosis sudah dikurangi, hentikan pemakaian obat-obatan tersebut.
3. Segera berobat jika terkena penyakit
Beberapa penyakit yang mungkinmemengaruhi hasrat seksual harus segera diobati. Fibroid yang sudah sangat mengganggu harus dilakukan operasi agar tidak semakin parah dan kemungkinan menjalar ke seluruh tubuh.
(naf/naf)











































