Sperma Lebih Kental dari Biasanya? Mungkin Ini Penyebabnya

Sperma Lebih Kental dari Biasanya? Mungkin Ini Penyebabnya

Salwa Aisyah Sheilanabilla - detikHealth
Minggu, 29 Agu 2021 20:40 WIB
Sperma Lebih Kental dari Biasanya? Mungkin Ini Penyebabnya
Foto: iStock
Jakarta -

Kekentalan sperma setiap orang berbeda-beda dan bisa berubah seiring waktu. Sperma yang tiba-tiba mengental seringkali diabaikan. Namun, bisa jadi itu tanda adanya kondisi kesehatan serius.

Studi pada 2013 menemukan sekitar 12 sampai 29 persen pria memiliki sperma yang secara klinis tergolong bertekstur kental.

Dikutip Medical News Today, Minggu (29/08/2021), sperma yang mengental bisa menandakan masalah pada prostat atau pada vesikula seminalis. Dalam istilah medis, seseorang dengan sperma yang sangat kental disebut 'hiperviskositas sperma'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sperma dengan tekstur yang sangat kental akan bergerak dengan lambat dan jumlahnya lebih sedikit sehingga mungkin sulit untuk membuahi pasangan.

Sulit untuk mengukur apakah sperma seseorang sangat kental. Sperma yang sehat biasanya ditandai dengan tekstur yang menebal dan mengeras setelah ejakulasi. Diperlukan tes analisis sperma yang mencakup tes viskositas untuk mengetahui kekentalan sperma yang aman.

ADVERTISEMENT

Jika seseorang mengalami gejala di bawah ini, perlu untuk melakukan tes dan pemeriksaan ke dokter.

  • Tekstur sperma lebih kental dari biasanya
  • Sperma yang keluar tidak berbentuk tetes, melainkan untaian yang tebal dan kental
  • Sperma keluar sangat padat atau dalam bentuk potongan

Berikut faktor-faktor yang mungkin bisa menyebabkan sperma mengental:

1. Jarang ejakulasi

Saat seseorang ejakulasi setelah tidak melakukannya dalam jangka waktu yang lama, sperma mungkin akan lebih kental dan lebih sedikit dibanding biasanya. Ejakulasi mungkin diperlukan setiap beberapa hari, jika merasa khawatir sperma mengental.

2. Dehidrasi

Tubuh yang kekurangan air bisa berpengaruh pada kualitas sperma dan menyebabkan sperma lebih kental. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan air yang cukup setiap harinya.

3. Infeksi

Leukocytospermia merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan banyaknya jumlah sel darah putih dalam sperma. Hal ini bisa mengurangi kesuburan pria. Biasanya Leukocytospermia terjadi tanpa alasan yang jelas atau terjadi saat seseorang memiliki infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual (IMS). Mengalami stres juga bisa menyebabkan leukositospermia.

4. Masalah pada prostat atau vesikula seminalis

Jika mengalami masalah dengan fungsi prostat atau vesikula seminalis bisa membuat sperma menjadi sangat kental. Sperma yang kental bisa menjadi tanda bahwa ada masalah pada vesikula seminalis yang menyebabkan prostat mengeluarkan lebih banyak cairan.

Sebagian orang mungkin mengalami gejala lain dari masalah prostat, seperti merasa sakit saat ejakulasi, nyeri saat buang air kecil atau sering buang air kecil.

Seperti apa sperma yang sehat?

Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui sperma sehat atau tidak adalah dengan melakukan tes medis atau memeriksakan diri dokter. Pada sejumlah kasus ada orang dengan jumlah sperma yang rendah, tapi tekstur spermanya tampak normal.

Apakah kekentalan termasuk? Selengkapnya di halaman berikut.

Setelah seseorang memberikan sampel spermanya ke dokter, sampel akan dikirimkan ke laboratorium. Hasilnya akan diukur berdasarkan indikator sperma yang sehat, di antaranya:

1. Jumlah sperma

Jumlah sperma sehat yang diproduksi seseorang umumnya berkisar 1,5 hingga 5 mililiter.

2. Konsentrasi

Caranya dengan mengukur seberapa tinggi konsentrasi sperma dalam sampel. Angka idealnya adalah 15-20 juta atau lebih.

3. Bentuk

Caranya dengan melihat bentuk sperma. Jika dalam sampel sperma lebih sedikit yang berbentuk teratur, hal ini menunjukkan peluang keberhasilan pembuahan yang rendah.

4. Motilitas atau pergerakan sperma

Indikatornya dengan melihat berapa banyak sperma yang dapat bergerak dengan baik. Pria dengan sperma yang sehat harus memiliki angka motilitas 40-50%.

Tips menjaga kesehatan sperma

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sperma adalah mengonsumsi suplemen antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, atau koenzim Q. Suplemen antioksidan bermanfaat untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sperma.

Hindari suhu ruang panas yang bisa merusak kualitas sperma, seperti dalam sauna. Tips lain, yaitu:

  • Mengenakan celana dan pakaian dalam yang longgar.
  • Menjaga berat badan yang ideal.
  • Hindari mengonsumsi alkohol.
  • Berhenti merokok.
  • Mengonsumsi berbagai macam buah dan sayuran.
Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Joe Biden Jalani Terapi Radiasi untuk Kanker Prostat"
[Gambas:Video 20detik]
(Salwa Aisyah Sheilanabilla/up)

Berita Terkait