7 Penyebab Kulit Miss V Kering Bersisik dan Cara Mengatasinya

7 Penyebab Kulit Miss V Kering Bersisik dan Cara Mengatasinya

Salwa Aisyah Sheilanabilla - detikHealth
Minggu, 05 Sep 2021 22:26 WIB
7 Penyebab Kulit Miss V Kering Bersisik dan Cara Mengatasinya
Foto: thinkstock
Jakarta -

Bagi wanita mungkin pernah mengalami kulit kering atau bersisik di area vagina. Hal ini bisa menyebabkan area genital terasa tidak nyaman, gatal, bahkan bisa menimbulkan iritiasi.

Gatal atau sensasi menyengat dan kulit bersisik di area vagina akan terasa tidak nyaman dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan kulit kering atau bersisik di area vagina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip Medical News Today, Minggu (05/09/2021), berikut mungkin penyebab kulit kering atau bersisik di area vagina serta cara menanganinya:

1. Kulit kering

Kulit kering tidak hanya terjadi di area kulit terbuka, seperti tangan atau kaki, tetapi juga di area vagina. Untuk menjaga kulit tetap lembab dan lembut, kulit membutuhkan asupan air dan minyak alami yang dibuat oleh tubuh.

ADVERTISEMENT

Kulit kering pada area vagina dapat menimbulkan gejala, seperti:

  • Muncul bercak kulit bersisik yang terasa gatal
  • Kulit terkelupas dengan tekstur kasar
  • Sensasi kulit yang menyengat atau terbakar

Dikutip dari American Academy of Dermatology, ada beberapa orang yang berisiko tinggi mengalami kulit kering, yakni:

  • Berusia di atas 40 tahun
  • Orang yang mengidap diabetes, penyakit tiroid, HIV, atau penyakit ginjal
  • Orang yang tinggal negara atau suatu tempat dengan iklim dingin
  • Orang merokok

Cara menanganinya tentu dengan mendapatkan asupan air minum yang cukup setiap harinya dan melembabkan area kemaluan secara teratur menggunakan produk minyak atau lotion yang aman untuk area genital.

Asupan cukup vitamin, seperti vitamin B3, D dan A, serta asupan zat besi dan zinc juga bisa mencegah kulit kering.

2. Peradangan kulit psoriasis

Psoriasis adalah peradangan pada kulit yang dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, termasuk area kemaluan. Faktanya, sebanyak 63% orang mengalami psoriasis di area alat kelamin.

Psoriasis dapat menyebabkan bercak kulit yang terkelupas, meradang, dan gatal. Pada orang dengan kulit terang, bercak mungkin terlihat merah. Sementara, untuk orang dengan kulit gelap, bercak mungkin berwarna ungu, abu-abu, atau coklat tua.

Orang dengan psoriasis di area genital biasanya juga memiliki bercak lain di anggota tubuh lain. Perlu melakukan pemeriksaan medis untuk mengatasinya.

3. Dermatitis

Kulit di area vagina yang kering dan bersisik, mungkin disebabkan reaksi alergi terhadap produk tertentu, seperti:

  • Produk kebersihan
  • Produk khusus pembersih vagina
  • Pembalut beraroma
  • Tindikan
  • Alat kontrasepsi
  • Pelumas

Dokter menyebut kondisi ini sebagai dermatitis kontak. Terkadang, jika seseorang menggaruknya, ruamnya akan pecah dan mengeluarkan cairan.

Dokter mungkin merekomendasikan krim dan salep, termasuk krim steroid untuk mengobati dermatitis kontak dan menyarankan untuk mengganti produk yang menyebabkan dermatitis serta melarang pasien menggosok atau menggaruk area yang gatal dengan kasar.

4. Iritasi

Area kemaluan sangat rentan mengalami iritasi. Sebab, area ini lebih sering berkeringat dan bergesekkan dengan pakaian ketat.

Selain itu, penggunaan produk yang digunakan di area kemaluan juga bisa menyebabkan iritasi kulit, di antaranya produk:

  • Sabun
  • Busa mandi
  • Gel mandi
  • Bedak talek atau bedak talc
  • Tisu bayi atau tisu pembersih vagina
  • Parfum
  • Deodoran
  • Pengobatan ambeien
  • Antiseptik

Urine dan feses juga bisa mengiritasi kulit. Orang yang mengalami iritasi pada kulit harus segera memeriksakan diri ke dokter.

5. Infeksi vagina

Infeksi vagina, atau vaginitis dapat menyebabkan kulit gatal dan bersisik pada vulva dan area kemaluan.

Selain gatal dan kulit terkelupas, infeksi vagina dapat menyebabkan:

  • Keputihan dengan bau yang berbeda dari biasanya
  • Rasa sakit atau nyeri saat buang air kecil
  • Merasakan sensasi panas atau terbakar di area vagina saat berhubungan seks
  • Timbul bercak atau pendarahan saat menstruasi

Jika mengalami gejala di atas harus segera memeriksakan diri atau konsultasi ke dokter dan spesialis terkait. Seseorang dengan infeksi vagina mungkin memerlukan pengobatan dalam bentuk antibiotik berupa tablet yang diminum atau krim yang dioleskan di area infeksi.

6. Infeksi seksual menular

Infeksi menular seksual (IMS) juga bisa menyebabkan kulit kering dan bersisik di daerah kemaluan. Jika seseorang mengalami kulit kering dan luka, itu bisa menjadi tanda penyakit herpes genital atau kutil kelamin. Perawatan tergantung pada jenis infeksi. Maka dari itu, perlu pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

7. Lichen sclerosus

Lichen sclerosus adalah kondisi kulit yang terjadi pada wanita yang mempengaruhi kulit vulva. Hingga kini, dokter belum mengetahui penyebabnya, tetapi ada kaitannya dengan kesalahan pada sistem kekebalan tubuh.

Gejala lichen sclerosus adalah:

  • Bercak kulit terlihat putih dan berkilau
  • Kulit di area vagina yang terasa mengencang
  • Gatal
  • Terasa tidak nyaman saat berhubungan seks, buang air kecil atau buang air besar

Lichen sclerosus bersifat kronis dan belum ada obatnya, tetapi ada obat-obatan untuk mengendalikan gejalanya dengan resep dokter.

Cara mencegah kulit kering dan bersisik
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala atau mencegahnya:

  • Minum banyak air
  • Menghindari kafein dan alkohol
  • Mengoleskan kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal
  • Melembabkan area yang kering secara teratur

Hal yang harus dihindari:

  • Mengenakan pakaian dalam ketat
  • Menggosok area vulva hingga kering
  • Mandi air panas atau mandi dalam waktu lama
  • Menggunakan produk pembersih vagina yang keras
  • Menggunakan produk perawatan diri yang tidak cocok atau pembalut wanita beraroma
Halaman 2 dari 2


Simak Video "Mengenal Teknologi Chip 'Vagina': Fungsi hingga Cara Kerja"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait