Macam-macam Bentuk Vagina, Warna, dan Bau Miss V

Macam-macam Bentuk Vagina, Warna, dan Bau Miss V

Salwa Aisyah Sheilanabilla - detikHealth
Rabu, 08 Sep 2021 18:49 WIB
Macam-macam Bentuk Vagina, Warna, dan Bau Miss V
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta -

Bentuk vagina wanita pada umumnya memiliki perbedaan. Tidak hanya bentuk, warna dan ukuran vagina juga kerap berbeda. Sebagian besar wanita karenanya bertanya apakah bentuk vagina mereka termasuk normal atau tidak.

Faktanya, setiap wanita punya bentuk vagina dan struktur luar vulva yang secara alami memiliki bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda-beda. Ada berbagai macam bentuk, ukuran, dan warna vagina yang sehat.

Dikutip dari Medical News Today, Rabu (08/09/2021), berikut rangkuman berbagai jenis bentuk vagina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Bentuk vagina

Vagina mengacu pada organ organ bagian luar alat kelamin yang terlihat atau istilah yang tepat untuk daerah ini adalah vulva. Vulva mencakup banyak struktur, seperti labia mayora dan labia minora atau bibir dalam dan luar. Bentuknya berupa lipatan kulit yang mengelilingi lubang vagina dan lubang uretra.

Tergantung pada ukuran dan bentuk struktur vagina, bentuk vulva dapat sangat bervariasi. Tak menjadi masalah memiliki bentuk vulva yang berbeda karena memang ukuran vulva setiap wanita berbeda.

Berikut macam-macam bentuk vagina berdasarkan struktur vulva:

ADVERTISEMENT

- Bibir luar

Ukuran bibir luar vulva atau labia mayora bisa lebih panjang pada beberapa orang. Bibir mungkin menggantung rendah dan kulitnya tampak tipis atau justru sebaliknya, ukuran bibir tebal dan bengkak. Bibir luar ini biasanya relatif halus dan tidak berlipat sebanyak bibir bagian dalam.

Ada pula wanita dengan bibir luar yang berbentuk mengatup atau menyelimuti hampir seluruh bibir bagian dalam dan klitoris. Bentuk lain, yaitu bibir luar yang berbentuk melengkung dan bertemu dengan ujungnya sehingga memperlihatkan sedikit bibir bagian dalam. Jika bibir luar berbentuk pendek, bibir bagian dalam akan terlihat sangat jelas dan lebih menonjol.

- Bibir bagian dalam

Bibir bagian dalam atau labia minora akan terlihat atau mungkin menjuntai di bawah bibir luar dan menonjol. Sejumlah orang mungkin memiliki bibir bagian dalam yang pendek dan diselimuti oleh bibir bagian luar.

Sementara yang lain, bentuk bibir luar dan dalam memiliki panjang yang sama. Jika bibir luar dan dalam kecil serta dekat dengan paha bagian dalam, tudung klitoris yang menyelimuti bagian klitoris mungkin terlihat.

- Bagian dalam vagina

Bagian dalam vagina berbentuk seperti tabung panjang dengan area terlipat yang dapat mengembang dan berkontraksi. Vagina seseorang bisa tampak lebih lebar atau lebih longgar setelah melahirkan.

Ini karena jaringan vagina mengembang untuk memberi ruang bagi bayi agar bisa keluar. Vagina dapat kembali ke ukuran sebelum hamil atau mungkin tetap sedikit melebar.

2. Ukuran vagina

Seiring waktu, ukuran vagina dapat berubah bentuk meregang atau memanjang sehingga ukuran vagina pun bisa sangat bervariasi.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan International Urogynecology Journal, peneliti menemukan beberapa kasus ukuran vagina dapat diprediksi berdasarkan tinggi dan usia seseorang. Misalnya, orang yang lebih tinggi mungkin memiliki vagina yang lebih panjang.

Selain bentuk vagina, setiap wanita juga memiliki warna dan kondisi vagina yang berbeda. Klik ke halaman selanjutnya.

3. Warna vagina

Selain bentuk vagina, warna kulit vagina setiap wanita pun secara alami berbeda-beda. Dokter menjelaskan beberapa warna umum pada vulva, meliputi:

  • Burgundy atau merah anggur
  • Merah jambu
  • Merah
  • Warna anggur

Selain warna di atas, warna vagina bisa sangat bervariasi tergantung pada aliran darah. Selama bergairah, aliran darah akan meningkat dan vulva mungkin berubah warna menjadi keunguan.

Beberapa orang mengaku adanya perubahan warna ketika memiliki kondisi medis tertentu, seperti vulva berubah warna tampak ungu atau merah karena infeksi jamur.

4. Rambut

Rambut kemaluan berfungsi untuk melindungi alat kelamin dari penyakit bakteri. Setiap orang memiliki jumlah, warna, dan tekstur rambut kemaluan yang berbeda.

Rambut kemaluan yang tumbuh lebih awal atau sebelum usia 8 tahun dengan jumlah rambut kemaluan yang berlebihan bisa menjadi tanda adanya peningkatan risiko sindrom ovarium polikistik (gangguan hormonal).

Seiring bertambahnya usia, seseorang akan mengalami perubahan hormon. Ini bisa menyebabkan rambut kemaluan cenderung menipis.

5. Keputihan

Keputihan dan sekresi membantu menjaga jaringan vagina tetap sehat. Perubahan keputihan dapat mengindikasikan adanya infeksi yang memerlukan perhatian medis. Segera periksakan ke dokter jika keputihan berwarna hijau, abu-abu, atau berbau busuk.

6. Berdarah

Vagina memiliki jalan keluar untuk darah menstruasi. Selama menstruasi, aliran darah yang keluar pada setiap wanita berbeda-beda. Sejumlah wanita cenderung hanya mengalami bercak ringan, sedangkan yang lain mengalami pendarahan hebat. Jika aliran darah menstruasinya sangat deras dan kerap membasahi pembalut atau merasa pusing dan sesak napas selama haid segera periksakan ke dokter.

7. Bau

Bau pada vagina merupakan hal normal karena vagina secara alami mengandung bakteri dan ragi yang dapat menyebabkan bau. Baunya pun bisa beragam dari manis hingga bau yang cenderung pekat.

Siklus menstruasi, kesehatan tubuh secara keseluruhan dan faktor alami vagina semuanya dapat mempengaruhi bau pada vagina. Bau pada vagina tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika vagina berbau busuk dapat mengindikasikan adanya infeksi.

Periksakan ke dokter jika merasa khawatir dengan kesehatan vagina, terutama jika mengalami kondisi berikut:

  • Jumlah keputihan atau menstruasi yang tidak biasa
  • Perubahan bau yang tidak biasa
  • Perubahan warna jaringan labial
  • Mengalami pendarahan hebat
  • Merasa sakit atau nyeri saat berhubungan seks
Halaman 2 dari 2


Simak Video "Mengenal Teknologi Chip 'Vagina': Fungsi hingga Cara Kerja"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Berita Terkait