"Tidak normal. Karena orgasme itu satu, kalau wanita tidak orgasme dia harus bertanya, kenapa dia nggak orgasme? Kesalahannya bisa pada pihak pasangannya, yang tidak tahu titik-titik erogen istrinya," jawab pakar seks, dr Boyke, pada detikcom, Kamis (19/10/2021).
Kemungkinan penyebab kedua, wanita memiliki klitoris yang tidak peka. Namun begitu, kondisi ini juga tak bisa dikatakan normal. Wanita dengan kondisi tersebut bisa dibantu dengan obat-obatan.
Menurut dr Boyke, penting untuk wanita mengomunikasikan kesulitan orgasmenya pada pasangan. Sebab jika kesulitan orgasme tersebut didiamkan berlama-lama, ia khawatir kebutuhan batin wanita tak terpenuhi sehingga timbul stres. Risiko yang lebih fatal, berujung pada perselingkuhan.
Sayangnya, menurutnya masih banyak pria yang tak mau tahu soal pentingnya 'skill' dalam bercinta. Padahal, puncak kenikmatan dalam bercinta bukan cuma milik pria, namun juga hak wanita.
"(Ada pasien bilang) aduh dokter suami saya marah-marah, 'nggak usah diajari gue juga ngerti!' Padahal itu tuh nggak bisa, dia nggak tahu. Karena di sini para suami itu selalu merasa bahwa dialah yang paling hebat. Istrinya mesti nurut sama dia," beber dr Boyke.
"Yang penting gue (pria) ejakulasi. Itu kan egois yang seperti itu. Jadi pria nggak boleh egois dong. Seorang pria sejati adalah pria yang bisa membuat istrinya orgasme berkali-kali," pungkasnya.
Saksikan juga: Jejak Langkah dr. Boyke, Sang Edukator Seks Indonesia
(vyp/up)