Kesehatan area miss V alias vagina tentu menjadi perhatian wanita. Sebab selain faktor kenyamanan dan kepuasan seksual, kesehatan vagina juga perlu dijaga untuk mencegah risiko penularan penyakit seksual.
Sebagai catatan, survei pada 2016 menyebut, sebanyak 65 persen wanita muda akan merasa risih jika menyebut alat kelaminnya sebagai 'vagina'. Rata-rata wanita tersebut lebih nyaman untuk menggunakan istilah lain, seperti 'daerah kewanitaan'.
Lantas, apa saja sih fakta-fakta seputar vagina yang penting untuk dicatat? Dikutip dari Medical News Today, begini penjelasannya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rata-rata Kedalaman Vagina
Vagina adalah tabung otot yang membentang dari vulva, mengacu pada alat kelamin wanita bagian eksternal termasuk labia dan klitoris, kemudian menuju ke serviks. Penelitian menyebut, kedalaman vagina berkisar antara 5 hingga 7 cm.
Namun saat wanita terangsang akibat gairah seksual, kedalaman vagina bisa berkisar antara 10 hingga 12 cm.
Efek Baik Rajin Workout bagi Vagina
Tentu saja, salah satu manfaat workout bagi wanita adalah mengencangkan otot-otot panggul. Namun selain itu, workout untuk latihan dasar panggul atau 'latihan kegel' juga berpengaruh pada kesehatan vagina.
Di samping itu, latihan kegel juga dapat membantu mengencangkan vagina, membuat seks lebih menyenangkan hingga pemicu orgasme hebat.
Vagina Sering Diibaratkan seperti 'Anggur'
PH normal vagina berkisar kurang dari 4,5 yang mirip dengan pH pada buah anggur. Vagina memiliki bakteri baik dengan nama lactobacilli yang mendominasi vagina.
Lactobacilli membantu menjaga tingkat pH normal, terutama pada wanita hamil hingga mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Ketika tingkat bakteri lactobacilli turun, maka tingkat pH vagina bisa naik hingga 4,5 yang dapat menimbulkan infeksi vagina dan jamur, akibat bakteri vaginosis berkembang biak.
Sebaiknya Tidak Dibersihkan Pakai Produk Sabun Pembersih
Rupanya, wanita tidak dianjurkan untuk membersihkan area vagina menggunakan kemasan sabun yang sering dijumpai di supermarket atau toko terdekat. Terlebih, jika produk tersebut memiliki aroma wangi lantaran dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri yang terdapat di vagina.
Selain itu, penggunaan sabun pembersih juga dapat menimbulkan infeksi bagi vagina. Pasalnya di dalam vagina ada sebuah cairan yang akan keluar dengan sendirinya, berfungsi untuk menjaga area vagina tetap bersih.
"Saya melihat wanita dari segala usia mengalami iritasi, nyeri, dan gatal-gatal," kata dr Sangeeta Agnihotri, seorang ginekolog dan dokter kandungan.
Vagina adalah area yang sensitif, sehingga dokter menyarankan untuk membersihkan vagina hanya dengan air.
Faktor Pengaruh Aroma Vagina
Sejumlah pihak meyakini, makanan yang kita makan dapat mempengaruhi aroma vagina. Beberapa daftar makanan yang diyakini dapat merubah bau vagina antara lain bawang putih, bawang merah, ikan, keju, hingga cabai.
Namun, dokter juga memberi sebuah peringatan bahwa makanan tidak berperan besar dalam perubahan bau vagina. Jika aroma pada vagina berubah secara drastis, itu bisa jadi sebuah tanda-tanda bahwa vagina terinfeksi.
Simak Video "Mengenal Teknologi Chip 'Vagina': Fungsi hingga Cara Kerja"
[Gambas:Video 20detik]
(Irene Putri Wibowo/vyp)











































