Berhentinya rutinitas bercinta tidak memiliki pengaruh yang serius pada tubuh. Meskipun begitu, berhenti bercinta dalam waktu lama memiliki efek samping pada tubuh.
Aktivitas bercinta dapat melepaskan hormon bahagia seperti oksitosin dan endorfin. Hormon bahagia ini akan membantu menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko stres.
Namun, berhenti bercinta dalam waktu lama dapat menimbulkan frustasi seksual dan emosi terpendam akibat perubahan hormon yang terjadi saat bercinta dan orgasme tidak terjadi. Ini lebih banyak terjadi pada pria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian mengungkapkan bahwa hubungan seksual lebih efektif menghilangkan stres daripad amasturbasi. Ini menyebabkan orang yang tidak berhubungan seksual lebih stres daripada biasanya.
Selain frustasi seksual dan perubahan suasana hati, berikut beberapa efek yang terjadi pada tubuh jika tidak berhubungan seksual dalam waktu lama, dikutip dari Women's Health:
1. Gairah dan Orgasme
Wanita yang kurang terstimulus dapat mengalami kehilangan pelumasan. Hal ini menyebabkan masalah untuk terangsang dan orgasme.
2. Masalah pada peredaran darah
Tidak bercinta secara teratur juga dapat berdampak pada sirkulasi atau peredaran darah.
Penelitian menunjukkan bahwa berhubungan seksual hanya dua kali seminggu mengurangi kemungkinan pria mengalami penyumbatan arteri hingga separuh dibandingkan mereka yang hanya melakukannya kurang dari sekali dalam sebulan.
3. Nyeri pada Mr V
Blue balls atau nyeri pada testis pria juga bisa terjadi pada wanita. Istilah blue vulva merupakan nama lain dari vasokongesti, terjadi ketika aliran darah ke alat kelamin meningkat dengan gairah seksual.
Berhenti seks dapat mengakibatkan perasaan sakit atau sensasi berat di sekitar klitoris dan vulva.
Simak Video "Video: Saran Dokter Setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































