Pelumas alami vagina sebagian besar dibentuk oleh hormon estrogen. Hormon tersebut berperan penting dalam hubungan seksual dan menjaga kesehatan kewanitaan.
Jika hormon tersebut berkurang, jaringan vagina menjadi tipis, rapuh, dan kering sehingga hubungan seks terasa tidak nyaman. Penyebab lain dari vagina kering adalah kemoterapi, menopause, pasca melahirkan, pemakaian kontrasepsi, obat jerawat, serta gangguan autoimun.
Untuk mengatasi hal tersebut, para wanita berburu pelumas konvensional yang umum dijual di pasaran. Namun, beberapa kandungan yang tidak cocok pada setiap individu menyebabkan kekeringan vagina memburuk. Sebagai gantinya, beberapa vitamin ini bisa mem-boost cairan alami keluar dari vagina dikutip dari Insider:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Vitamin A
Vitamin ini penting untuk menjaga selaput lendir yang melapisi vagina. Dampaknya, vagina akan lebih lembab karena produksi kolagen meningkat. Namun, vitamin A yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan kerusakan hati.
2. Vitamin B
Sistem kekebalan tubuh juga berperan penting dalam menjaga kesehatan vagina. Dengan vitamin B kompleks, imun tubuh meningkat dan mengurangi risiko depresi penyebab gangguan hormon. Vitamin ini dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan, seperti ikan, kentang, atau pisang.
3. Beta Karoten
Beta karoten adalah zat pembentuk vitamin dalam tubuh, terutama vitamin A. Seperti dijelaskan sebelumnya, vitamin A efektif mencegah kekeringan pada vagina.
Selain suplemen, deretan makanan ini mengandung beta karoten yang tinggi, misalnya:
- Sayuran hijau
- Ubi jalar
- Brokoli
- Melon
- Labu
4. Omega 3
Khasiat omega 3 tentunya tidak perlu diragukan lagi. Studi yang diterbitkan oleh Ohio State University pada 2012, mencatat nutrisi sangat efektif mengurangi kekeringan vagina selama enam bulan bagi pengidap kanker payudara pascamenopause dengan atrofi vagina (atrophic vaginitis) yang merupakan penipisan, pengeringan, dan pembengkakan dinding vagina.
Meski begitu, peneliti khawatir jika pengonsumsian omega 3 melebihi batas wajar akan menyebabkan pengenceran darah.
5. Vitamin E
Vitamin E terkenal manfaatnya untuk meregenerasi sel kulit. Di samping itu, vitamin ini juga digunakan sebagai 'booster' alami pelumas vagina.
Sebuah studi kecil pada 2016 terhadap 52 wanita pascamenopause menunjukkan supositoria vagina vitamin E bekerja mengurangi gejala atrofi vagina, termasuk kekeringan. Jika ingin lebih alami, ahli medis menyarankan wanita untuk menyantap kacang-kacangan dan biji-bijian secara konsisten.
6. Suplemen DHEA
Dehydroepiandrosterone (DHEA) diciptakan tubuh untuk menbentuk hormon, seperti estrogen. Seiring pertambahan usia, kadar DHEA akan berkurang sehingga menciptakan kekeringan pada vagina.
Akan tetapi, perawatan ini memiliki risiko kanker payudara dan ovarium. Pun pengidap kolesterol tinggi harus berhati-hati dengan pengobatan ini.
7. Terapi Hormon Estrogen
Ada dua jenis perawatan estrogen untuk mengatasi kekeringan vagina, yaitu terapi hormon sistemik berupa pil, gel, atau patch kulit dan produk estrogen dosis rendah meliputi obat tablet dan krim.
Secara umum, kedua jenis tersebut dianggap aman. Namun bagi pengidap kanker hormonal, disarankan memilih produk estrogen dosis rendah tidak terlalu berisiko.
8. Hyaluronic Acid Topikal
Hyaluronic acid merupakan senyawa yang dapat melembabkan kulit. Menurut penelitian, perawatan yang berupa gel ini bisa membantu melawan kekeringan vagina pada wanita pascamenopause.
Gangguan hormon pun ada kaitannya dengan faktor psikologis, terutama stres. Untuk mengatasinya, terapkanlah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga, diet seimbang, dan tidur yang cukup.
Simak Video "Video: Saran Dokter Setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)











































