Miss V Gampang 'Becek' Bukan Cuma Saat Bercinta, Normal Nggak Sih?

Miss V Gampang 'Becek' Bukan Cuma Saat Bercinta, Normal Nggak Sih?

Alethea Pricila - detikHealth
Sabtu, 14 Jan 2023 22:00 WIB
Miss V Gampang Becek Bukan Cuma Saat Bercinta, Normal Nggak Sih?
Alasan Miss V yang sering basah tak hanya saat bercinta. (Foto ilustrasi: iStock)
Jakarta -

Banyak wanita menganggap vagina basah merupakan tanda menjelang aktivitas seksual. Faktanya, vagina akan terlumasi secara teratur dan alami. Walhasil di luar aktivitas bercinta pun, vagina bisa tetap bisa basah saat berkegiatan sehari-hari.

Cairan tersebut merupakan lendir serviks yang dikeluarkan dari vagina ketika aliran darah sedang tinggi. Dikutip dari Health Shots, vagina yang basah menandakan bahwa terlumasi dengan baik. Kebasahan dan kelembapan pada vagina bergantung pada beberapa hal, khususnya kadar dan fluktuasi hormon. Meski begitu, memproduksi cairan dalam jumlah berlebihan dapat mengindikasikan tanda-tanda infeksi vagina.

4 Alasan Vagina Basah

1. Perubahan Hormon

Tingkat estrogen dalam tubuh yang lebih tinggi bisa meningkatkan kebasahan vagina. Ini menyebabkan kelenjar bartholin memproduksi lebih banyak cairan. Mereka yang sedang menjalani perawatan hormon atau terapi hormon lainnya kemungkinan akan mengalami peningkatan terhadap kebasahan vagina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Cairan Vagina Sehari-hari

Vagina yang normal dan sehat dan sedikit lembap. Dikutip dari Medical News Today, rata-rata wanita menghasilkan 1-4 mililiter cairan dalam sehari. Dokter kandungan dan ginekolog Jen Gunter juga menyebut cairan vagina yang sangat banyak dan kental berisi sekitar 1 ml.

Jumlah cairan yang dikeluarkan bisa berbeda dari setiap harinya. Kelenjar bartholin dan serviks yang menghasilkan berbagai cairan juga dapat berubah seiring waktu. Saat masa ovulasi mendekat, wanita akan mengalami lebih banyak kebasahan vagina karena rahim meningkatkan produksi cairan.

3. Gairah Seksual

Ketika wanita terangsang secara seksual, kelenjar bartholin menghasilkan lebih banyak cairan yang membantu melumasi vagina selama aktivitas seksual sehingga mengurangi rasa sakit akibat gesekan dan cedera saat bercinta.

Pelumasan biasanya tetap ada bahkan setelah seseorang selesai berhubungan seks atau tidak lagi merasa terangsang. Vagina terasa basah selama satu atau dua jam setelah berhubungan seks atau gairah adalah hal yang normal.

4. Infeksi

Tak selalu vagina yang basah adalah hal wajar. Pada beberapa kasus, kebasahan tersebut dipicu oleh infeksi jamur yang menyebabkan kelenjar cairan kental dan putih. Vagina juga akan terasa gatal, terinfeksi, kering dan terasa sangat perih saat berhubungan seks.

Vaginosis bakteri adalah ketidakseimbangan bakteri pada vagina. Beberapa wanita tidak memiliki gejala, tetapi yang lain merasa gatal atau terbakar. Vagina juga mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu, atau kuning yang berbau amis. Bau terkadang lebih buruk setelah berhubungan seks.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Saran Dokter Setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Berita Terkait