Setiap orang memiliki dorongan seks yang berbeda-beda. Sebagian besar orang mungkin berharap memiliki libido yang tinggi agar dapat memuaskan pasangan. Tingginya libido kerap disamakan dengan hiperseksualitas. Namun, keduanya ternyata berbeda.
Dikutip dari Difference Between, hiperseksualitas mengacu pada peningkatan libido secara tiba-tiba dan sulit dikendalikan. Hiperseksualitas bisa menjadi efek samping dari beberapa obat. Hiperseksualitas dipandang sebagai jenis gangguan obsesif-kompulsif.
Gejala hiperseksualitas meliputi:
- Dorongan, fantasi, aktivitas seksual yang intens dan berulang yang sering menghabiskan banyak waktu dan berada di luar kendali pribadi
- Dorongan melakukan aktivitas seksual yang mengarah pada pelepasan ketegangan dan menimbulkan perasaan menyesal atau bersalah
- Ketidakmampuan mengurangi aktivitas atau dorongan seksual
- Masalah dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang stabil dan sehat
- Hiperseksualitas dikaitkan dengan masalah seperti infeksi menular seksual, penurunan produktivitas di rumah dan di tempat kerja, masalah keuangan, kehamilan yang tidak diinginkan, kecemasan, dan depresi.
Beberapa kemungkinan penyebab hiperseksualitas:
- Obat
- Beberapa obat yang digunakan untuk penyakit Parkinson dapat menyebabkan peningkatan perilaku seksual yang tidak sehat.
- Masalah kesehatan
- Jika bagian otak yang memengaruhi perilaku seksual rusak, Anda mungkin mengalami perilaku seksual kompulsif, seperti demensia dan epilepsi.
- Ketidakseimbangan neurotransmiter
- Tingkat zat kimia dalam otak yang tinggi seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin dapat menyebabkan perilaku seksual kompulsif.
Sementara itu, libido tinggi mengacu pada peningkatan hasrat seksual. Sulit untuk menetapkan dasar libido normal karena berbeda untuk setiap orang.
Penyebab libido tinggi antara lain:
- Tingkat stres yang lebih rendah
- Peningkatan kesehatan mental
- Olahraga dan makan sehat
- Menghentikan penggunaan obat seperti pil KB
Libido tinggi dapat berdampak negatif apabila:
- Tidak mampu untuk menghentikan perilaku seksual tertentu
- Merahasiakan aktivitas seksual
- Ketergantungan pada aktivitas seksual
- Menggunakan aktivitas seksual sebagai pelarian dari masalah seperti stres, kemarahan, kecemasan, dan kesepian
- Sulit dalam membentuk dan mempertahankan hubungan yang sehat dan stabil
Simak Video "Populasi Menurun dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Enggan Berkeluarga"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)