Sperma diketahui bisa bertahan selama beberapa waktu di dalam vagina setelah aktivitas penetrasi. Hal ini bisa menyebabkan kehamilan meski wanita langsung buang air kecil setelah bercinta.
Dikutip dari Health Shots, spesialis konsultan IVF senior dan direktur klinis Ferticity Fertility Clinics, Delhi, dr Ila Gupta menuturkan, dibutuhkan jutaan sperma yang dibutuhkan untuk membuahi satu sel telur. Faktanya, satu sendok teh air mani mengandung 100-600 juta sperma.
Namun di samping itu, kehamilan wanita bergantung pada volume, motilitas (kemampuan bergerak), dan morfologi (bentuk). Dari sekian juta sperma, hanya 10-20 sperma yang berhasil masuk ke dalam sel telur.
Berapa lama sperma bertahan hidup di dalam vagina?
Sperma dapat bertahan hidup di luar tubuh, hanya selama 20-30 menit saja. Di lingkungan yang panas, kelangsungan hidup sperma hanya beberapa detik hingga beberapa menit.
Setelah ejakulasi, sperma bertahan sekitar tiga sampai lima hari di saluran kelamin wanita. Sekresi dari saluran genital memberi nutrisi pada sperma.
Dari air mani yang di-ejakulasi di dalam vagina, sperma yang bergerak secara progresif berenang melalui sekresi serviks ke rahim. Kemudian, sperma berenang tuba falopi untuk membuahi sel telur.
"Jika wanita ingin mengandung, sebaiknya sperma berada di saluran vagina selama waktu ovulasi. Hal ini dikarenakan umur sel telur sangat singkat dibandingkan dengan sperma," ujar dr Gupta.
Sperma dapat bertahan hidup bertahun-tahun dalam keadaan beku, jika suhunya stabil (-196 derajat Celcius).
Simak Video "Kembali Bak Perawan dalam 30 Menit!"
[Gambas:Video 20detik]
(hnu/vyp)