Memilih jenis celana dalam tak banyak disadari dapat berefek pada kesehatan organ reproduksi. Mengenakan pakaian dalam salah tidak hanya dapat menyebabkan selip, namun juga bisa menyebabkan infeksi.
"Secara umum pakaian dalam yang pas, dapat mengatur suhu, dan terbuat dari bahan alami adalah pakaian dalam yang paling ideal," ucap Dr Somo Javaid dari HerMD, dikutip dari NY Post, Senin (8/1/2023).
Ia menambahkan bahwa pakaian dalam yang dimaksud adalah yang berbahan natural, menyerap keringat, sejuk, dan dapat mengatur suhu serta memberikan kenyamanan dan menjaga kesehatan vagina.
"Ini benar-benar ada hubungannya dengan 'kemampuan bernapas' pada kain tersebut. Pakaian dalam harus lembut dan tidak licin," ujar spesialis kandungan bersertifikat di Atlanta, Dr Andrea Braden menambahkan.
Beberapa jenis kain alami yang baik digunakan sebagai bahan celana dalam seperti katun rami, bambu, dan linen. Tipe kain tersebut lebih baik dibandingkan dengan bahan sintetis seperti nilon, poliester, dan satin.
"Bagi wanita penting bagi kesehatan vulva untuk memiliki sirkulasi udara yang baik," jelas Braden.
Manfaat kain katun atau jenis kain apapun memiliki manfaat yang bisa berbeda-beda. Semua itu tergantung pada jenis serat, jenis tenunan, dan keadaan.
"Saat keringat semakin banyak, kain katun dapat menahan terlalu banyak kelembapan. Ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur yang berlebihan," ucap Dr Scott D Miller, direktur medis dari Wellstar Urology di Atlanta.
Dalam kondisi ini, Scott menyarankan kain dengan kombinasi katun dan serat sintetis. Menurutnya kain polyester murni merupakan pilihan yang buruk untuk pakaian dalam.
"Meskipun bahan ini paling ringan, bahan ini tidak mudah menyerap keringat dan tidak terlalu sejuk. Namun, daya tahannya membuatnya menjadi tambahan yang bagus karena sebagian kecil dari campuran kain," sambung Scott.
(avk/kna)