Hallo Pak Imam,
Kecemasan memang biasanya datang ketika individu sedang sendiri dan sedang tidak ada kesibukan. Pada saat-saat demikian, berbagai pikiran yang mengganggu dapat muncul di kepala, mulai dari yang kekhawatiran di depan mata hingga kekhawatiran yang nun jauh disana, yang belum tentu terjadi atau kemungkinan terjadinya pun sangat kecil.
Sesak napas memang merupakan salah satu gejala yang dapat dialami oleh individu yang memiliki masalah kecemasan. Pada saat seperti ini coba lakukan teknik bernapas dalam, yaitu tarik napas perlahan dari hidung dan alirkan ke dalam hingga perut terasa menggembung atau terdorong keluar, alirkan udara hingga penuh lalu hembuskan sepelan mungkin melalui mulut hingga udara di dalam perut habis dan perut kembali mengempis. Fokus pada bernapas, rasakan udara yang masuk dan keluar, rasakan perut yang menggembung dan mengempis. Apabila muncul pikiran pikiran tertentu, sadari saja pikiran tersebut lalu kemudian kembali fokus pada bernapas. Lakukan hingga tubuh terasa lebih rileks.
Setelah tubuh terasa lebih rileks, apabila Anda ingin beristirahat maka beristirahatlah. Namun bila Anda belum ingin beristirahat maka Anda boleh menuliskan pikiran pikiran yang muncul dan biarkan mengalir hingga Anda merasa lega ataupun puas menuliskannya. Anda juga boleh menuliskannya di keesokan hari. Di keesokan hari ini, coba baca kembali tulisan Anda tersebut dan mulai rapikan pikiran pikiran ini dengan tahapan: 1) mengidentifikasi masalah; 2) mengidentifikasi pikiran irasional vs rasional; 3) ubah pikiran irasional menjadi rasional; 4) mencari alternatif solusi dengan berfokus pada apa yang dapat dilakukan yang ada dalam kendali diri sendiri; 5) mengambil keputusan. Merapikan pikiran ini bisa jadi tidak cukup dalam satu hari maka teruslah berproses dengan sabar dan konsisten hingga menemukan titik terang.
Semoga saran ini dapat membantu dan kondisi Pak Imam segera membaik. Namun apabila setelah mencoba melakukan hal ini Anda masih tetap mengalami sering cemas dan sesak napas, maka segeralah berkonsultasi dengan Psikolog Klinis dan atau Psikiater.
.webp)
