Kisah Supraptini, Terkena Kanker Saat Sedang Hamil

True Story

Kisah Supraptini, Terkena Kanker Saat Sedang Hamil

Martha HD - detikHealth
Selasa, 23 Agu 2016 07:41 WIB
Kisah Supraptini, Terkena Kanker Saat Sedang Hamil
Foto: Martha HD
Jakarta - Di usia 39 tahun, Supraptini dinyatakan hamil. Sayang, di tengah kebahagiaan itu, dia justru didiagnosis kanker payudara. Padahal saat itu, usia kehamilannya baru dua bulan.

"Dalam proses kehamilan selama 2 bulan, payudara saya bagian kanan mengeras dan lama-lama seperti ketarik ke dalam. Kemudian saat diperiksa oleh dokter bedah, ia bilang bahwa saya mengalami kanker payudara," kata wanita yang akrab disapa Prap ini saat ditemui dalan acara bulanan pertemuan CISC (Cancer Infomation and Support Center) di Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Mendengar diagnosis kanker, Prap sempat merasa kaget dan shock. Dia pun dilanda kebingungan apakah akan menjalani pengobatan kanker dengan segera atau menunggu hingga bayinya lahir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Didatangi Orang yang Minta Tolong, Poppy Lebih Semangat Melawan Kanker

"Saat itu saya berdiskusi dengan suami saya dan memutuskan untuk tetap melahirkan anak saya, yang berarti saya harus menunda pengobatan kanker. Saya tidak tega untuk menggugurkan," sambung mantan peneliti di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini.

Selama kehamilan, Prap tidak mengonsumsi obat-obatan ataupun mencoba untuk menjalani pengobatan alternatif. Ia lebih memilih untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

"Kalau ada yang menyarankan untuk minum obat herbal atau terapi tradisional saya tidak mau. Saya hanya menjaga pola makan yang bergizi agar anak yang saya lahirkan sehat," lanjut Prap yang kini berusia 68 tahun.

Kemudian saat anaknya lahir, Prap hanya bisa menyusui anaknya selama 2 hari saja. Selanjutnya ia harus terpaksa berpisah dengan anaknya selama beberapa bulan karena menjalani pengobatan.

"Walaupun hanya saya berikan ASI selama 2 hari saja dan harus berpisah sementara, anak saya menjadi anak yang cerdas. Ia juga mampu masuk Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia di usia 15 tahun 8 bulan dan mampu menyelesaikan pendidikan spesialisnya saat usia 27 tahun," tutur Prap bangga.

Baca juga: Kisah Atun, Kankernya Makin Parah Saat Coba-coba Pengobatan Non-medis

Kanker Muncul Lagi

Bertahun-tahun setelah perjalanan panjang pengobatan, ternyata kanker kembali muncul di tubuh Prap. Diduga stres adalah penyebabnya.

"Sekitar tahun 2007 hingga 2010 lalu, saya sering mengalami stres karena tanggung jawab di kantor. Kondisi itu yang menjadi penyebab utama muncul kanker lagi pada saya," sambungnya.

Kecewa dan sedih dirasakan Prap. Sebab dia harus kembali perjalanan pengobatan kanker yang lama dan melelahkan. Namun pada akhirnya, dia berusaha menerima kondisinya.

Baca juga: Dua Kali Kena Kanker, Kini Pria Ini Berjuang Atasi Trauma

"Saya akhirnya menganggap itu adalah ujian yang diberikan Tuhan kepada saya dan saya harus mencari pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini. Pokoknya bila dokter menyuruh kemoterapi, saya akan lakukan," tuturnya.

Prap sendiri telah mengalami 4 kanker selama hidupnya. Awalnya, ia mengalami kanker payudara pada tahun 1987 saat mengandung anak terakhirnya. Lalu dia didiagnosis kanker tulang.

"Kemudian di liver, dan hasil CT scan terakhir ditemukan juga bintik-bintik di paru-paru saya," imbuh Prap.

Atas pengalamannya, Prap berpesan kepada pasien kanker untuk tetap melakukan kontrol kondisi tubuhnya. "Pokoknya saya selalu tekankan bila telah dinyatakan survivor dari kanker untuk tetap melakukan kontrol sehingga bila ada penjalaran lagi atau muncul lagi, kanker tersebut bisa langsung segera ditangani," tegas wanita yang telah memiliki 5 cucu ini.

Baca juga: Luar Biasa! Gadis Ini Tetap Lincah Senam Meski Sebelah Kakinya Diamputasi (vit/vit)

Berita Terkait