Sembilan hari di negeri orang, wanita yang tidak disebutkan namanya itu merasa ada suatu hal yang berbeda di wajahnya. Menurut laporannya yang dipublikasikan di jurnal BMJ Reports, ada benjolan cukup besar di dahinya.
Dikutip dari Live Science, dokter mendiagnosis benjolan tersebut sebagai infeksi gigitan serangga dan menyuruhnya pulang dengan diberikan antibiotik untuk mengobatinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diperiksa lebih lanjut, dokter menemukan ada lubang kecil di tengahnya dengan cairan yang keluar. Akhirnya wanita berusia 55 tahun itu dirujuk ke rumah sakit York Teaching Hospital di Inggris.
"Bukaan kecil di kulit sebenarnya adalah lubang pernapasan untuk bayi lalat, atau belatung," kata dokter spesialis penyakit menular, dr Farah Shahi.
Untuk mengeluarkannya, dokter mengoleskan petroleum jelly ke lubang tersebut atau disebut punctum. Hal ini dilakukan untuk menghalangi sumber udara bagi belatung itu dan membuatnya bergerak lebih dekat ke permukaan kulit.
Belatung hidup pun akhirnya keluar dari dahi wanita itu. Setelah diteliti, belatung tersebut merupakan larva lalat Lunc (Cordylobia rodhaini), yaitu spesies asli hutan hujan Afrika yang jarang menginfeksi manusia.
dr Shahi mengatakan kemungkinan belatung tersebut masuk ke dahi karena wanita itu bersentuhan dengan serangga ketika membungkus rambutnya dengan handuk lembab.
Menurut laporan, dahi dianggap sebagai situs tidak biasa bagi belatung untuk menginfeksi manusia. Dan hanya ada satu kasus sebelumnya di Inggris. Infeksi kulit dari serangga tersebut lebih sering ditemukan di dada, punggung, perut, dan paha.
(wdw/wdw)











































