Potret before-after seorang perawat saat dinyatakan baru lulus hingga akhirnya merawat pasien COVID-19 selama pandemi, viral di medsos. Foto pertama diambil saat perawat bernama Kathryn baru saja lulus delapan bulan lalu.
Dalam foto pertama, wajah Kathryn tampak terlihat segar dengan senyum lebar menggunakan seragam tenaga medis. Sementara foto kedua yang diambil saat ia sudah merawat pasien COVID-19, menunjukkan luka-luka di wajah akibat penggunaan alat pelindung diri (APD).
Sejak foto perawat COVID-19 ini pertama kali diunggah di media sosial, kini fotonya telah dibagikan lebih dari 52 ribu kali di Twitter. Banyak netizen yang ikut simpati dan memberi semangat pada perawat tersebut yang terlihat begitu berjuang menghadapi pandemi Corona.
Beberapa rekan sejawat juga turut membagikan foto before after serupa sebagai bentuk dukungan dan saling menguatkan.
Dikutip dari berbagai sumber, Kathryn adalah perawat COVID-19 yang bekerja di sebuah RS, di Tennessee, Amerika Serikat. Ia mengatakan bekas luka terparah di wajahnya ada pada bagian hidung dan tak kunjung hilang.
Padahal, luka yang selama ini ada di wajah perawat ini umumnya cepat menghilang saat ia kembali memulai menjalani shift berikutnya, selama 12 jam.
"Pada Sabtu malam saya berada di tengah-tengah shift, baru saja keluar dari kamar pasien, dan baru saja melepas semua APD saya," ceritanya.
"Umumnya sebagian besar tanda memudar dalam beberapa jam, tetapi salah satu hidung saya menghilang tepat pada saat dimulainya giliran kerja saya berikutnya," keluhnya.
Tak hanya Kathryn, beberapa perawat COVID-19 lain juga ikut menampilkan potret before-after mereka selama pandemi. Salah satunya diunggah akun @shesincrubs pada 24 November kemarin.
Tampak dirinya menunjukkan beberapa bekas merah di wajah usai menggunakan APD.
Sementara itu, Kathryn mengatakan lonjakan pasien COVID-19 yang dirawat kini kembali terjadi di RS ia bekerja. Kathryn bahkan memperkirakan keadaan akibat COVID-19 akan lebih buruk usai libur Natal dan Thanksgiving, ketika keluarga dan teman-teman berkumpul dan meningkatkan risiko penularan.
"Saya telah pasrah pada kenyataan bahwa segala sesuatunya akan menjadi yang terburuk dalam beberapa minggu, tapi saya hanya ingin itu terjadi sekarang, jadi kita bisa menyelesaikannya," katanya.
"Kami seperti berada dalam mode bencana, sepanjang waktu saya menjadi perawat. Saya tidak tahu bagaimana rasanya menjadi perawat dalam keadaan normal," ujar Kathryn.
Simak Video "Permintaan Maaf Nakes yang Live TikTok Saat Pasien Lahiran"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)