Kisah Gadis yang Lebih Suka Tidur di Kandang Anjing Gegara Pandemi COVID-19

Kisah Gadis yang Lebih Suka Tidur di Kandang Anjing Gegara Pandemi COVID-19

Vidya Pinandhita - detikHealth
Selasa, 05 Okt 2021 22:00 WIB
Kisah Gadis yang Lebih Suka Tidur di Kandang Anjing Gegara Pandemi COVID-19
Foto: Getty Images/PonyWang
Jakarta -

Lockdown sepanjang pandemi COVID-19 membuat seorang anak perempuan asal Inggris berusia 14 tahun, Karen, ketakutan pada kuman sampai tak bisa bergerak. Bagaimana kisahnya?

Sebelum ada pandemi, Karen diketahui memiliki gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan kecemasan yang ringan. Namun sang ayah, Mike, menyebut kondisi Karen semakin menakutkan semenjak pandemi COVID-19 melanda.

"Dalam hal pandemi itu sendiri, saya selalu berusaha untuk menjaga agar pesan itu tetap tenang sejauh menyangkut anak-anak kami," kata Mike, dikutip dari Mirror News UK, Selasa (5/10/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memberi tahu mereka bahwa mereka tidak mungkin sakit parah, tetapi kita semua memiliki tanggung jawab kolektif untuk bersikap masuk akal, mengikuti aturan, dan mencoba menghindari penyebaran virus untuk melindungi orang tua dan lebih rentan," lanjutnya.

Mike menjelaskan, karen sempat kembali bersekolah pada September 2020. Namun ketakutannya pada kuman semakin meningkat. Karen berusaha keras untuk tidak bertemu teman dan menjadi terpaku pada kuman dan kebersihan. Sepulangnya ke rumah, Karen mengurung diri di kamar dan melukai diri sendiri.

ADVERTISEMENT

Karen merasa, anjing tidak bisa terkena COVID-19. Walhasil, ia hanya mau makan dan minum di tempat tidur anjing. Selengkapnya di halaman berikut.

Hanya percaya tempat tidur anjing yang aman dari kuman

"Dia berjalan ke kamar, kemudian menjadi lumpuh oleh perasaan bahwa setiap bagian dari setiap ruangan terasa penuh kuman. Dia tidak bisa bergerak, atau bahkan duduk untuk makan," jelas Mike.

"Untuk menyoroti irasionalitasnya, entah bagaimana dia menyimpulkan bahwa karena anjing tidak tertular COVID-19, maka tempat terbersih adalah di tempat tidur anjing. Dia sering makan sambil duduk di sana bersama anjingnya," sambungnya.

Mike mengaku, ia dan keluarganya memahami bahwa apa yang dipikirkan Karen adalah 100 persen nyata. Akan tetapi, mereka mulai kehabisan cara mengelola kondisi Karen. Mereka juga takut, ke depannya kondisinya akan memburuk.

Mike mengatakan Karen sempat menunggu sekitar enam bulan. Namun kini ia berkonsultasi dengan konselor layanan kesehatan mental pemuda setempat.

"Sulit untuk mengatakan apa dampaknya, tetapi saya akan mengatakan dia setidaknya stabil daripada terus memburuk," pungkas Mike.

Halaman 3 dari 2
(vyp/kna)

Berita Terkait