Seorang wanita asal North Carolina Amerika Serikat, Shana Oakley (30), harus kehilangan fungsi salah satu bola matanya setelah menjalani prosedur botox untuk meredakan sakit kepala. Kok bisa?
Awalnya Shana dikabarkan menjalani injeksi Botox dengan penanganan ahli saraf untuk menyembuhkan migrain pada 20 Januari 2022. Namun, setelah lebih dari sebulan kelopak mata kanannya mulai terkulai. Selama sekitar enam minggu, mata kanannya miring. Kondisi tersebut umumnya disebut 'ptosis'.
Tak diduga, meskipun Shana mengandalkan dokter terlatih, suntikan botox tersebut membuat mata kanannya tak mampu melihat. Sebelumnya, Shana sudah beberapa kali menjalani prosedur suntik botox kosmetik oleh ahli kecantikan. Namun pada pengalaman-pengalaman sebelumnya, Shana tak pernah mengalami masalah serupa pada mata.
"Saya pikir ahli saraf akan lebih aman, namun terlepas dari tingkat pendidikan yang mereka miliki, yang penting adalah seberapa sering mereka menyuntik orang. Penyuntikkan kosmetik melakukannya lebih sering daripada ahli saraf," kata Shana, dikutip dari Mirror News, UK, Jumat (25/3/2022).
"Butuh waktu satu bulan bagi saya untuk bisa melihat dengan jelas, seperti satu setengah bulan untuk terlihat normal," imbuhnya.
Pengalaman tersebut tak membuat Shana kapok untuk kembali menerima prosedur suntik botox. Namun di kesempatan-kesempatan setelahnya, Shana hanya berani menerima treatment botox untuk keperluan kecantikan, bukan medis layaknya suntik botox untuk menyembuhkan migrain.
Pengaman tersebut Shana bagikan melalui akun Tiktok-nya, @shanaoakley91. Unggahannya telah disaksikan sebanyak 1,7 juta kali oleh pengguna Tiktok. Sejumlah orang menyorot matanya yang berbeda sebelah, layaknya karakter penjahat pada video game. Sejumlah netizen lainnya, menyorot kondisi 'ptosis' yang dialami Shana pasca beroleh suntik botox untuk mengatasi migrain.
Simak Video "Tips Menjaga Kesehatan Mata Agar Tak Cepat Lelah"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/fds)
