Curhat Wanita 29 Tahun Kecanduan Pornografi, Ini yang Dirasakan

Curhat Wanita 29 Tahun Kecanduan Pornografi, Ini yang Dirasakan

Nurul Febian Danari - detikHealth
Senin, 12 Sep 2022 14:00 WIB
Curhat Wanita 29 Tahun Kecanduan Pornografi, Ini yang Dirasakan
Foto: Getty Images/iStockphoto/Soifer
Jakarta -

Layanan kesehatan seksual di Inggris dibanjiri masalah keintiman, rasa sakit saat berhubungan seks, dan penurunan libido. Masalah-masalah ini berkaitan dengan peningkatan konsumsi pornografi online.

Dikutip dari Daily Mail, kira-kira setengah dari pria berusia dua puluhan menonton pornografi setidaknya sebulan sekali. Namun para ahli sekarang menaruh perhatian serius terhadap kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi pronografi bagi wanita. Data dari Pornhub menunjukkan, sepertiga dari 15 juta pengunjung bulanan adalah wanita.

Kristel Kopper, wanita 29 tahun asal Belanda, mengatakan bahwa penonton pornografi berdampak buruk bagi hidupnya. Ketika berhubungan intim dengan pasangannya, Kristel merasa tidak sesuai dengan harapan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya selalu membandingkan setiap detail momen dan yang saya lihat secara online, nyatanya tidak sesuai ekspektasi saya. Ada banyak kecemasan seputar seks yang terkadang membuat saya tegang, tidak nyaman, dan bahkan menyakitkan," Kata Kristel pada Daily Mail.

Studi baru mengunjukkan bahwa wanita berusia 18 hingga 24 tahun melakukan hubungan seksual 20 persen lebih sedikit daripada wanita seusia yang sama, satu dekade lalu.

ADVERTISEMENT

Psikoterapis khusus adiksi porno, Anastasia Sprout, mengatakan perubahan terbesar selama beberapa tahun terakhir adalah bahwa pornografi telah berubah dari yang dianggap nakal menajdi norma di kalangan anak muda.

Dr Laura Jarvis, spesial psikoseksual NHS di Skotlandia, mengatakan sifat konten dewasa yang semakin ekstrim saat ini membuat wanita muda takut akan seks. Wanita akankhawatir dan cenderung membandingkan cara tubuh terlihat secara seksual. Ini juga dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual.

Konsultan Ginekologi, Dr Leila Frodsham, mengatakan wanita yang lebih muda banyak menderita nyeri seksual, yang didiagnosis dengan kondisi vaginismus atau ketakutan akan penetrasi vagina, yang menyebabkan otot-otot mengencang tanpa sadar.

Dr Leila mendirikan layanan pada tahun 2013, dengan sedikit pasien yang kemudian meningkan dua kali lipat setiap tahun.

Penelitian juga menemukan bahwa remaja yang melihat wanita langsing dengan pakaian dalam terbuka lebih banyak mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan makan atau eating disorder.

Pada tahun 2019, para peneliti dari Universitas Durham menganalisis ratusan ribu video di situs dewasa paling populer di Inggris, yang gratis dan mudah diakses, menemukan 10.000 konten unggulan yang sangat ekstrem sehingga ilegal di Inggris. Tahun lalu kelompok yang sama menemukan bahwa satu dari delapan judul yang diiklankan kepada pengguna Inggris pertama kali menggambarkan konten kekerasan seksual, pemaksaan, atau non-konsensual.

Para ahli mengaitkan meningkatnya popularitas video ini dengan lonjakan kekerasan seksual. Tapi yang mengherankan, beberapa riset pasar menunjukkan konten misoginis menjadi semakin populer di kalangan wanita.

Data Pornhub tahun 2015 menunjukkan penonton wanita 100 kali lebih mungkin mencari istilah 'kasar' dan 'hardcore', dibanding pria. Beberapa ahli mengatakan, alasannya sama dengan pria pada umumnya, yakni kecanduan.

"Saya menemukan bahwa semakin banyak menonton, semakin ekstrim kontennya akan menarik. Akhirnya saya akan memilih konten yang tidak akan pernah saya pilih di dunia nyata, seperti pria yang agresif," Kata Kristel.

Sementara, Kristel menceritakan upayanya untuk keluar dari dunia pornografi di kanal YouTube dan telah mencapai lebih dari 2 juta penonton dan hampir 9000 komentar.

Penelitian Dr Johnson menunjukkan sekitar 5 persen wanita berusia di bawah 30 tahun menonton porno lebih dari sekali dalam sebulan. Dari 4.043 orang dewasa menunjukkan bahwa sekita 15 persen wanita menonton porno secara teratur, dan 4 persen mengatakan mereka menonton setiap minggu, dibanding dengan sepertiga pria.

"Dunia pornografi mencakup segalanya dan hasilnya adalah seluruh generasi kacau tentang seks," kata Dr Johnson.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Kemenkes Ungkap Gangguan Jiwa Penyebab Disabilitas Kedua di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Berita Terkait