Kecanduan Nge-vape sampai 12 Jam Sehari, Pria Ini Batuk Berdarah Tanpa Henti

ADVERTISEMENT

Kecanduan Nge-vape sampai 12 Jam Sehari, Pria Ini Batuk Berdarah Tanpa Henti

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 28 Feb 2023 14:37 WIB
Doctors physical examination for screening lung cancer
Seorang pria di Indiana kecanduan vape hingga harus menjalani perawatan di RS. Pria tersebut kehilangan banyak darah gegara batuk berdarah terus-menerus. (Foto: Getty Images/iStockphoto/sittithat tangwitthayaphum )
Jakarta -

Gegara kecanduan vape atau rokok elektrik, seorang pria di Indiana bernama Dustin Fitzgerald dilarikan ke rumah sakit. Pria berusia 45 tahun itu kehilangan banyak darah lebih dari 1,5 liter sampai harus diberi transfusi darah oleh dokter.

Adapun hal tersebut disebabkan lantaran Dustin mengidap pneumonia bakteri setelah menghisap vape selama 12 jam sehari. Kebiasaan tersebut diketahui sudah dijalankannya selama 10 bulan lamanya.

Menurut dokter yang menanganinya, bahan kimia berminyak yang ditemukan dalam e-liquid memicu respons inflamasi di paru-parunya, menyebabkan penumpukan cairan yang berbahaya.

Seperti jutaan orang Amerika, Dustin memilih vaping sebagai alternatif 'sehat' untuk berhenti merokok. Ia pikir, penggunaan vape bisa menjadi upaya menghindari kebiasaan konsumsi 60 rokok batang sehari.

Untuk membantu menghentikan kebiasaan merokoknya yang mahal pada Januari 2022, Dustin membeli perangkat vape berkekuatan maksimum dan menghabiskan seluruh kartrid delapan mililiter dalam waktu kurang dari seminggu.

Namun setelah beberapa bulan menggunakannya, Dustin mulai menyadari dirinya mengalami batuk yang tak biasa, bahkan seiring waktu gejalanya semakin parah.

Pada Oktober 2022, Dustin memutuskan mengunjungi dokter untuk mengetahui kondisi apa yang diidapnya. Saat itu, dokter mendiagnosisnya terkena bronkitis yang menyebabkan gejala batuk tersebut.

Tetapi kemudian pada hari yang sama dia didiagnosis bronkitis, Dustin mulai batuk darah. Walhasil, dia dan istrinya bernama Amy Fitzgerald, 43, pergi ke rumah sakit dan dilarikan ke unit gawat darurat.

"Ketika saya melihat darah, itu benar-benar membuat saya takut. Saya banyak batuk, dan itu darah murni," ucap Dustin dikutip dari Daily Mail, Selasa (28/2/2023).

"Ketika saya sampai di sana, para dokter mengatakan saya telah kehilangan tiga liter penuh - mereka bahkan khawatir saya memerlukan transfusi darah," lanjutnya lagi.

Begitu berada di rumah sakit, Dustin dikarantina di unit perawatan intensif karena dokter khawatir itu bisa menjadi hepatitis atau tuberkulosis.

"Saya hampir tidak menerima pukulan dan kemudian dada saya terasa seperti seseorang telah menaruh sepuluh gajah di atasnya," kata dia

"Saya merasa seperti akan mati. Momen itu membuatku lebih takut daripada darah," sambung Dustin.

Setelah dirawat di rumah sakit, Dustin ternyata didiagnosis mengidap pneumonia bakterial, infeksi paru-paru serius yang terjadi saat kantung udara paru-paru meradang dan terkadang terisi cairan, nanah, dan puing-puing seluler. Vaping diyakini meningkatkan kemungkinan terinfeksi pneumonia bakteri.



Simak Video "Bahaya Vape Vs Rokok"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/vyp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT