Seorang pria dari Edinburgh, Skotlandia, menceritakan bagaimana rasanya menggunakan penis bionik. Dia bisa mengetahui pasti ukuran penisnya, bahkan mengatur waktu ereksinya.
Pria bernama Mo Abad ini kehilangan penisnya saat masih anak-anak. Ia mengalami kecelakaan mobil di tahun 1970-an. Saat itu, penisnya benar-benar robek.
"Setiap pria memiliki dua testis, seperti yang Anda tahu, salah satunya benar-benar hancur dan yang lainnya, dengan dampaknya, terdorong ke area selangkangan saya," kata Abad yang dikutip dari LADbible, Kamis (25/5/2023).
Hingga di usia akhir 30-an, Abad menjalani operasi rekonstruksi pada penisnya yang cacat itu oleh seorang ahli bedah plastik yang berbasis di Edinburgh. Meski sempat gugup, Abad bersemangat untuk menjalani proses bedah tersebut.
Abad menjalani perawatan phalloplasty. Ini dilakukan dengan prosedur pengambilan kulit dari lengan atau bagian belakang kaki seseorang. Kemudian, digulung hingga bisa membentuk penis dari prosedur tersebut.
Ia juga dipasangi implan yang ditempatkan ke dalam sebuah perangkat. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan seseorang dengan penis bionik tetap bisa berhubungan seks.
Saat ditanya tentang ukurannya, Abad memiliki keinginan sendiri. Tetapi, ia memilih untuk menyerahkan semuanya kepada dokter bedah yang merawatnya.
"Saya bisa saja mengatakan kepadanya bahwa saya ingin yang berukuran 10 inci (25 cm)," bebernya.
Dokter pun memberikan perkiraan ukuran yang bisa dia berikan padanya dengan mengukur lewat lengan. Setelah diukur, dokter bisa memberikannya penis dengan ukuran 8 inci atau sekitar 20 cm.
Tak hanya ukurannya yang bisa disesuaikan, ereksi pada penisnya juga bisa diatur. Penis tersebut memiliki saklar 'on/off' yang akan mengalirkan cairan agar bisa ereksi, dan terletak di skrotum atau buah zakar.
Abad sangat bersyukur bisa mendapatkan penis, sehingga dia tidak mau rewel dengan apa yang sudah diberikan dokter. Terkait biaya, dia mendapatkan 'rujukan khusus' dari NHS, yang memungkinkan dirinya bisa operasi secara gratis.
"Akhirnya bisa merasakan seperti pria yang sesungguhnya. Hal yang paling saya nantikan adalah berdiri dan buang air kecil," ujar Abad.
Sekitar dua minggu pasca operasi, Abad mendapatkan ereksi pertamanya dengan penis barunya itu. Meski bisa ereksi seperti penis pada umumnya, ia masih merasa kesulitan untuk mengendalikannya.
"Saya mendapatkannya tapi saya tidak bisa menurunkannya lagi," pungkasnya sambil tertawa.
Simak Video "Kenali Risiko Kanker Penis pada Pria Dewasa"
(sao/naf)