Paru-paru Atlet Terpaksa 'Dipotong', Bukti Vape Tak Lebih Aman dari Rokok

Paru-paru Atlet Terpaksa 'Dipotong', Bukti Vape Tak Lebih Aman dari Rokok

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 22 Agu 2023 13:33 WIB
Paru-paru Atlet Terpaksa Dipotong, Bukti Vape Tak Lebih Aman dari Rokok
Paru-paru kolaps gegara vape. (Foto: Kennedy News)
Jakarta -

Orang biasanya berpikir vaping tidak seburuk merokok, padahal kandungan yang dihirup masih mengandung nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya.

Kerusakan sampai kematian akibat paru-paru kolaps telah banyak didokumentasikan. Bahkan pada bulan Februari 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengonfirmasi 2.807 kasus cedera paru terkait penggunaan rokok elektrik atau vaping (EVALI) dan 68 kematian yang disebabkan oleh kondisi tersebut.

Kondisi cedera paru parah juga dialami oleh seorang atlet MMA. Paru-parunya bahkan harus dipotong karena kerusakan parah akibat kebiasaan ngevape.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vape tidak pernah lepas dari tangan saya. Itu sangat, sangat biasa," kenang Sean Tobin, dia biasa menggunakannya dari pagi hingga malam hari.

Terlepas dari kebiasaannya yang tidak sehat, dia tidak pernah mengira akan mengalami efek buruk karena pengabdiannya pada kebugaran. Dia biasa pergi ke gym hingga tujuh kali seminggu dan merupakan praktisi seni bela diri campuran yang setia.

ADVERTISEMENT

Awalnya mengira dia menderita pneumonia, Tobin akhirnya mengunjungi pusat perawatan darurat setelah gejalanya memburuk sepanjang hari.

"Ahli radiologi membaca laporan saya, dan mereka memberi tahu saya bahwa paru-paru saya kolaps," kata Tobin, yang akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Concord New Hampshire, di mana mereka memastikan bahwa kerusakan itu disebabkan oleh vaping.

Di puncak kecanduannya, Tobin bisa menghisap 5 ribu isapan vape dalam seminggu. Selain itu dia juga sesekali menghisap rokok ganja dan menggunakan vape yang mengandung THC atau ganja.

Dokter membuat sayatan di antara tulang rusuknya dan memasukkan selang dengan tujuan mengeluarkan udara yang terperangkap yang menghancurkan paru-paru dan dadanya.

Akibat hal itu, paru-parunya juga harus dipotong karena muncul bintik-bintik hitam di organnya itu. Dokter memastikan bahwa bintik tersebut adalah endapan karbon di paru-paru.

Untuk memperbaiki kerusakannya, ahli bedah terpaksa memotong sebagian kecil bagian atas paru-parunya.

"Sekarang saya tidak bisa mengangkat beban lebih dari 9 kg lagi. Ini sangat menghancurkan saya," pungkasnya.




(kna/kna)
Atlet Kolaps gegara Vape
5 Konten
Gegara keseringan menggunakan vape, seorang atlet MMA, Sean Tobin, harus menjalani pemotongan paru-paru. Nyatanya, efek vape dan rokok elektrik memang tak lebih 'enteng' dibanding rokok konvensional.

Berita Terkait