Seorang pria di Bishop Auckland, Inggris, bernama Alex Gittins (31), menceritakan kisahnya yang mengalami paru-paru kolaps imbas penggunaan vape. Ia diketahui menggunakan vape sekali pakai selama empat bulan.
Gittins dirawat di rumah sakit setelah Mei 2023 merasakan gejala yang tidak mengenakkan di tubuhnya. Gejala yang ia alami adalah napas terasa sesak dan tenggorokan yang tidak nyaman setelah menggunakan vape.
Kondisi tersebut akhirnya harus membuat Gittins naik meja operasi dan menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk pemulihan di rumah sakit.
"Saya mulai merokok ketika tiba-tiba asap vapenya tidak tercipta dengan benar. Ada rasa tidak enak di tenggorokanku. Kemudian lima atau sepuluh menit kemudian saya berdiri dan menarik napas, tapi rasanya sakit seperti ada tusukan. Kondisinya mulai memburuk dalam satu jam berikutnya," cerita Gittins dikutip dari Daily Mail, Selasa (30/1/2024).
Karena rasa nyeri di dadanya semakin memburuk, Gittins memutuskan untuk pergi ke fasilitas kesehatan Hartlepool dan diinstruksikan untuk pergi ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di UGD rumah sakit, tim medis memberitahu paru-paru kanannya sudah rusak.
Gittins mengalami paru-paru kolaps atau pneumotoraks, terjadi saat udara bocor ke dalam rongga pleura atau ruang antara bagian luar paru-paru dan tulang rusuk. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai permasalahan pernapasan seperti cacat bawaan hingga cedera traumatis.
Setelah menjalani perawatan, Gittins dipindahkan ke rumah sakit di Middlesbrough untuk melakukan operasi. Tim bedah mengangkat sebagian paru-parunya sebelum akhirnya menyatukannya kembali.
Gittins berharap tidak ada orang yang mengalami kejadian seperti dirinya. Kekhawatiran utamanya ada pada anak-anak dan remaja yang banyak menggunakan vape. Kini Gittins sudah tidak pernah menggunakan vape.
"Kekhawatiran utama saya adalah hal ini bisa terjadi pada anak-anak. Ada yang tidak beres, anak-anak bisa mati karena ini," pungkasnya.
Simak Video "Video WHO Ungkap Hampir 15 Juta Remaja di Dunia Ngevape"
(avk/suc)