Perut Wanita 25 Tahun Penuh Tinja gegara Nggak Bisa BAB 4 Bulan

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 08 Agu 2025 11:36 WIB
Hasil CT scan perut pasien wanita yang mengalami sembelit selama 4 bulan, dipenuhi tinja. (Foto: Jurnal Cureus)
Jakarta -

Seorang wanita mengalami masalah pencernaan yang cukup serius. Dokter memeriksa wanita itu dengan kondisi perutnya lembek sampai meninggalkan lekukan saat ditekan.

Pasien berusia 25 tahun itu mengungkapkan sulit buang air besar selama empat bulan penuh dan memiliki riwayat sembelit. Ia dilarikan ke unit gawat darurat dengan rasa sakit yang hebat dan kembung.

Setelah menjalani CT scan, terlihat saluran pencernaannya penuh dengan tinja atau feses selama berbulan-bulan. Kondisi itu dikenal sebagai impaksi feses.

Impaksi feses merupakan kondisi saat feses menumpuk di bagian terakhir usus besar. Itu menjadi komplikasi jangka panjang yang terjadi akibat sembelit.

Dokter menemukan bagian bawah perutnya seperti dipenuhi 'tanah liat'. Selain itu, perutnya akan meninggalkan jejak lekukan jika ditekan karena penyumbatan tinja yang besar.

Dari CT scan juga menemukan bahwa pasien memiliki kolon sigmoid berlebih berdiameter 15 cm. Kolon yang panjangnya tidak normal yang melipat dan melilit di rongga perut, bisa juga menyebabkan sembelit. Kolon tersebut teregang dan berisi banyak feses.

Penanganan yang Dilakukan

Pasien itu memilih untuk menjalani disimpaksi manual, yakni prosedur feses yang mengeras dipecah dan dikeluarkan secara manual dengan anestesi. Dalam kasus ini, disimpaksi harus dilakukan berkali-kali.

"Pada kolon sigmoid distal, ahli endoskopi tidak dapat memajukan kolonoskop karena kurangnya visibilitas akibat fesesnya keras, dan pelunakannya dengan lavage tidak dapat menggerakkan feses," tulis dokter yang merawatnya dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Cureus.

"Selain itu, praktisi tidak dapat menjangkau area tersebut secara manual, sehingga prosedur harus dihentikan," tambahnya yang dikutip dari The Sun.

Dokter mencatat bahwa kolonnya sangat melebar dan fesesnya menyerupai tanah liat, yang padat serta lembab. Setelah prosedur medis, pasien itu diberikan diet cair murni untuk membantu membersihkan usus besarnya.

Ia juga harus mengonsumsi satu bungkus laksatif Miralax sehari, serta satu galon zat pembersih usus besar. Selama dirawat di rumah sakit, ia berhasil buang air besar 21 kali.




(sao/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork