Remaja 14 Tahun Kena Kanker Vagina Langka, Biasa Menyerang Usia Menopause

Elmy Tasya Khairally - detikHealth
Senin, 06 Okt 2025 12:33 WIB
Foto: Ilustrasi kanker pada vagina (Getty Images/Doucefleur)
Jakarta -

Liliana Castaneda, seorang remaja berusia 14 tahun, menghadapi penyakit langka yang jarang ditemukan pada usia muda-kanker vagina.

Pada awal 2020, Castaneda mulai mengalami gejala-gejala aneh, termasuk bercak darah di celana dalamnya. Karena belum pernah mengalami menstruasi sebelumnya, ia mengira itu adalah tanda-tanda menstruasi yang mulai datang. Namun, pendarahannya tidak berhenti, bahkan semakin berat.

Pembalutnya harus diganti setiap 10-15 menit, dan dia merasa pusing serta sangat lelah, hingga mengarah pada anemia.

Dokter awalnya mengira pendarahannya disebabkan oleh stres akibat pandemi COVID-19, ditambah dengan perubahan besar dalam kehidupannya, seperti sekolah daring dan ayahnya yang terinfeksi COVID-19. Namun, meskipun diberikan alat kontrasepsi untuk menghentikan pendarahan, gejala tersebut terus berlanjut selama lima bulan.

Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk USG dan biopsi, Castaneda didiagnosis dengan karsinoma sel jernih, suatu bentuk kanker vagina langka yang umumnya terjadi pada wanita pascamenopause.

Tanda-tanda utama dari kanker ini adalah pendarahan abnormal di luar periode menstruasi atau setelah menopause, serta nyeri atau masalah dengan saluran kemih.

"Ini sangat mengejutkan," kata Castaneda. "Namun, meskipun saya takut, saya merasa lega akhirnya mendapat jawaban."

Kanker ini sangat jarang terjadi pada anak-anak, sehingga rumah sakit anak tidak dapat menangani kasusnya.

Castaneda pun dirujuk ke Northwestern Medicine dan dirawat oleh Dr Dario Roque, spesialis onkologi ginekolog. "Dia adalah pasien termuda yang pernah saya tangani untuk kanker jenis ini," kata Dr Roque.




(elk/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork