Tak Ada 'Pojok ASI' di Kantor, ASI Terpaksa Dipompa di Gudang & Toilet

Jakarta -

Citra belum lama melahirkan. Meski sebagai wanita karier, namun keinginannya memberikan ASI eksklusif untuk buah hati tak pupus. Sayang di kantornya tak ada pojok ASI, sehingga dia terpaksa memompa ASI di gudang, ruang rapat, bahkan di toilet.

"Biasanya saya memompa ASI di ruang meeting kalau kebetulan nggak ada yang meeting. Kadang juga di gudang. Tapi dulu waktu anak pertama, saya beberapa kali memompa ASI di toilet," kata Citra, seorang karyawati perusahaan swasta di Jakarta, kepada detikHealth, Rabu (18/11/2012).

Tidak ada tempat khusus untuk memompa ASI yang biasa dikenal sebagai pojok ASI di lingkungan kerja memang menyulitkan ibu-ibu menyusui seperti Citra. Misalnya saat memompa ASI di gudang, Citra harus lesehan di lantai dan bersempit-sempitan di antara tumpukan kardus.

"Apalagi gudangnya nggak ada kuncinya. Kadang khawatir ada orang yang tiba-tiba buka pintu. Seperti kemarin pas lagi pumping di gudang tiba-tiba ada orang yang tiba-tiba masuk karena mau ambil barang. Untungnya sesama perempuan," tutur ibu dua anak ini.

Sedangkan jika harus memompa ASI di ruang meeting, Citra harus benar-benar bisa mencari waktu kosong. Sebab ruang meeting biasanya sangat sibuk alias kerap dipakai sejak siang hingga sore.

"Kalau yang pakai tim internal, biasanya saya bisa pakai kalau pas break salat. Atau kadang izin minta yang laki-laki keluar sebentar. Karena nggak ada tirai, biasanya saya memompa ASI sambil balik badan dan tetap waspada," sambung Citra.

Dalam sehari Citra harus memompa ASI sebanyak dua kali. Biasanya aktivitas yang memakan waktu 15-20 menit itu dilakukannya pada siang hari dan petang hari menjelang pulang kerja. Di siang hari, Citra bisa memompa ASI sampai 300 ml, sedang di sore hari 150 ml.

Citra tidak sendiri, sebab masih banyak kantor maupun gedung-gedung di Jakarta yang belum memiliki tempat khusus untuk memompa ASI. Tini misalnya, karyawati bank swasta. Dia mengaku di tempatnya bekerja tidak ada Pojok ASI, sehingga ibu yang sedang menyusui terpaksa memompa ASI di pantry, ruang meeting, ataupun musala.

"Dikomunikasikan dulu saja dengan yang lain kalau kita mau perah ASI," ucap Tini saat ditanya bagaimana mengantisipasi orang-orang yang menyelonong saat dirinya memompa ASI.

(vit/up)