Psikolog dari Personal Growth, Ratih Andjayani Ibrahim menilai tahun baru sebagai bingkai waktu yang bisa membuat sebuah perumusan target jadi lebih ada sensasinya. Jadi bukan karena tahun baru lantas orang bikin resolusi, tetapi hanya untuk memanfaatkan momentum.
"Kadang manusia butuh frame untuk membingkai perilakunya. Tahun baru itu bisa menjadi bingkai waktu yang baru," terang Ratih saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (2/1/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlunya momentum untuk merumuskan niat juga diakui oleh Dhenok (23 tahun), seorang pegiat LSM di Kalimantan Timur. Perempuan yang punya resolusi untuk menurunkan berat badan, lari sore secara rutin serta mengatur pola makan di tahun 2013 ini juga menilai tahun baru sebagai momen yang tepat.
"Manusia juga perlu manajemen diri yah, serandom apapun hidupnya juga perlu bikin program-program yang memandu hidupnya agar lebih baik. Biasanya awal tahun itu bisa jadi momen yang bisa membangkitkan gairah manusia untuk mengevaluasi hidupnya dan membuat perencanaan-perencanaan untuk perbaikan," tutur Dhenok.
Hari ulang tahun juga dinilai Dhenok sebagai momentum yang tepat untuk membuat resolusi khususnya yang menyangkut kesehatan. Hanya saja karena ulang tahunnya memang berdekatan dengan akhir tahun, ia merasa tidak ada bedanya membuat resolusi saat ulang tahun maupun pada tahun baru.
Bukti bahwa resolusi sehat tidak selalu harus dirumuskan di awal tahun adalah keberhasilan Dhenok untuk berhenti merokok beberapa bulan yang lalu. Karena niat untuk itu tidak dirumuskan di awal tahun, dia pun menamakannya sebagai resolusi tengah tahun.
Jadi bila sampai sekarang belum punya resolusi 2013 khususnya yang menyangkut kesehatan, tidak usah khawatir. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai hidup sehat.
(up/vit)











































