Tidak adil memang jika seseorang baru merumuskan niat atau resolusi di awal tahun lalu sudah dihakimi bakal berhasil atau tidak. Tapi dalam kenyataannya, banyak resolusi yang sejak awal sudah bisa diperkirakan akan gagal. Seperti apa?
Target yang jelas bukan jaminan bahwa sebuah resolusi akan berjalan sepanjang tahun. Justru yang memiliki target sangat jelas, namun tanpa disertai tahapan-tahapan yang mendetail biasanya malah tidak sukses karena bakal berhadapan dengan hambatan-hambatan di luar perkiraan.
"Coba saja tanyakan, 'bagaimana tuh caranya, saya tertarik juga nih'. Kalau jawabnya, 'nggak tahu pokoknya lihat saja nanti sambil jalan' wah itu salah satu tandanya dia tidak serius," kata dr Michael Triangto, SpKO, dari RS Mitra Kemayoran seperti diberitakan detikHealth sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya antara satu resolusi dengan resolusi yang lain hubungannya tidak jelas, atau bahkan saling bertentangan. Itu berarti asal-asalan dan biasanya tidak sukses," tambah dr Michael saat dihubungi detikHealth seperti ditulis Rabu (2/1/2013).
Cara lain untuk memperdiksi keberhasilan atau kegagalan sebuah resolusi awal tahun diberikan oleh Ratih Andjayani Ibrahim, seorang psikolog dari Personal Growth. Menurutnya realistis atau tidaknya sebuah resolusi bisa dinilai sejak pertama kali dirumuskan.
"Yang realistis adalah yang mendekati kapasitas riil. Misalnya resolusinya ingin jadi model, tetapi tinggi badannya saja tidak memenuhi syarat maka itu tidak sesuai kapasitas riil," kata Ratih.
"Kalau yang muluk-muluk itu biasanya yang surgawi, misalnya resolusi untuk tidak kawin lagi eh ternyata kawin juga," lanjutnya.
Namun demikian, Ratih mengatakan bahwa faktanya keberhasilan atau kegagalan sebuah resolusi tidak selalu bisa diprediksi berdasarkan target. Bahkan perencanaan yang matang serta mendetail tidak selalu jadi jaminan bahwa resolusi tersebut pasti berhasil.
"Konsep yang detail akan memudahkan seseorang untuk membuat kontrol," kata Ratih menjelaskan bahwa konsep yang detail tidak serta merta menentukan keberhasilan resolusi, tetapi masih dipengaruhi faktor lain yakni kontrol terhadap tahapan-tahapan pencapaian target.
(up/vit)











































