Keinginan wanita untuk bercinta didasarkan pada suatu interaksi rumit dari banyak komponen yang mempengaruhi keintiman, termasuk kebugaran fisik, emosional, pengalaman, gaya hidup dan hubungannya dengan pasangan.
Libido wanita secara alami memang berfluktuasi. Tinggi rendahnya tergantung pada hubungan percintaan atau perubahan besar dalam hidup, seperti kehamilan, sakit dan menopause. Beberapa antidepresan dan obat anti-kejang juga dapat menyebabkan rendahnya libido seks pada wanita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dr Andri, kehilangan libido wanita terhadap pria yang dicintainya juga memiliki banyak alasan. Salah satunya karena kondisi fisik dan mental yang tidak prima, termasuk perubahan hormonal.
"Mungkin karena wanita menjelang masa menopause," tambah dokter yang juga merupakan anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).
Secara lengkap, ada beberapa faktor yang bisa membuat wanita kehilangan libido, seperti dilansir Mayo Clinic:
Penyebab fisik
1. Masalah seksual. Jika Anda mengalami nyeri saat berhubungan seks atau ketidakmampuan untuk orgasme, dapat menghambat keinginan Anda untuk bercinta.
2. Penyakit medis. Penyakit non-seksual juga dapat mempengaruhi keinginan untuk seks, termasuk artritis, kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner dan penyakit saraf.
3. Obat-obatan. Banyak obat-obatan, termasuk beberapa antidepresan dan anti-kejang, dikenal sebagai pembunuh libido.
4. Alkohol dan narkoba. Segelas anggur dapat membuat Anda merasa kasmaran, tetapi terlalu banyak alkohol dapat merusak gairah seks Anda, sama halnya dengan narkoba.
5. Operasi. Setiap operasi yang berhubungan dengan payudara atau saluran genital dapat mempengaruhi citra tubuh Anda, fungsi seksual dan keinginan untuk seks.
6. Kelelahan. Kelelahan merawat orang tua, suami atau anak-anak dapat memberikan kontribusi pada dorongan seks rendah.
Perubahan hormon
1. Menopause. Tingkat estrogen menurun selama masa transisi menuju menopause. Hal ini dapat menyebabkan penurunan minat pada seks dan jaringan vagina mengering, sehingga seks menyakitkan atau tidak nyaman.
Pada saat yang sama, wanita juga mungkin mengalami penurunan hormon testosteron. Meskipun banyak wanita terus melakukan hubungan seks memuaskan saat dan setelah menopause, beberapa wanita mengalami kehilangan libido selama perubahan hormonal ini.
2. Kehamilan dan menyusui. Perubahan hormon selama kehamilan, setelah melahirkan dan selama menyusui dapat meredam gairah seks. Tentu saja, hormon bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi keintiman selama waktu tersebut. Kelelahan, perubahan citra tubuh dan stres merawat bayi baru, bisa berkontribusi untuk perubahan dalam keinginan seksual Anda.
Penyebab psikologis
Masalah Anda tidak harus fisik atau biologis saja, tapi ada beberapa penyebab psikologis yang mempengaruhi hilangnya libido, termasuk masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi, stres, citra tubuh rendah, rendah diri, serta adanya riwayat kekerasan fisik atau seksual.
Masalah hubungan
Bagi banyak wanita, kedekatan emosional adalah awal penting untuk keintiman seksual. Jadi masalah dalam hubungan bisa menjadi faktor utama yang membunuh libidonya. Kurangnya romantisme, pertengkaran, komunikasi yang buruk dan perselingkuhan bisa membuat wanita kehilangan libido meksipun dengan pasangan yang dicintainya.
(mer/vta)











































