"Obat penumbuh rambut seperti minoxidil kabarnya bisa mempengaruhi gairah seks pria. Tapi asal pemakaiannya dalam dosis tepat nampaknya tidak ada masalah, lagipula pemakaiannya dioleskan ke kepala, tidak langsung berimbas ke dalam tubuh," kata prof dr Wimpie Pangkahila, Guru Besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali ketika dihubungi detikHealth seperti ditulis Rabu (20/2/2013).
Minoxidil dioleskan pada kulit kepala untuk merangsang pertumbuhan rambut pada pria dan wanita dewasa akibat kebotakan. Pertumbuhan rambut biasanya terjadi setelah penggunaan beberapa bulan dan hanya berlangsung selama obat terus digunakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obat tersebut dapat menimbulkan efek samping seperti depresi, gangguan ereksi dan hilangnya gairah seksual bahkan setelah penggunaan obat dihentikan. Gangguan ini dapat terjadi jika menggunakan obat yang termasuk dalam kelas obat Avodart, Propecia dan Proscar.
Peneliti bernama dr Michael Irwig dari George Washington University meneliti 71 pria usia produktif berumur 21-46 tahun yang mengonsumsi Proscar dan Propecia. Sebelum mengonsumsi obat, kesemua peserta adalah pria bugar yang yang tidak memiliki gangguan seksual sama sekali.
Hasil penelitian menunjukkan 94 persen pria mengalami penurunan hasrat seks dan 69 persen mengaku susah mencapai orgasme, ditambah munculnya efek masalah kejiwaan. Partisipan yang diteliti adalah mereka yang mengonsumsi obat pencegah kebotakan selama 1 bulan hingga 28 bulan.
Bahkan meski sudah tidak minum obat tersebut, pria-pria tersebut masih mengalami gangguan seksual minimal 3 bulan. Ada juga beberapa pria yang pernah minum obat tersebut mengalami gangguan seksual selama 5-10 tahun. Namun para peneliti belum mengetahui penyebabnya secara pasti.
(pah/vta)











































