Saat puasa, aroma napas memang menjadi masalah pada beberapa orang. Sebab, perut kosong membuat produksi gas lebih banyak, yang menyebabkan aroma napas menjadi tidak sedap. Namun kondisi ini tergolong normal. Lantas bagaimana membedakan bau napas normal puasa dengan bau napas tak normal?
"Ada alat ukur untuk mengukur bau mulut. Normalnya menunjukkan berapa meter, ada kadarnya," ujar Prof. drg. Heriandi Sutadi SpKGA (K)., Ph.D, saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (17/7/2013).
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia ini, bau mulut yang tidak normal berasal dari H2S (hidrogen sulfida), yang aromanya menyerupai aroma belerang atau metal, logam, atau seperti bau darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih pasti, bisa dilakukan pengujian di daerah sinus untuk mengetahui apakah ada kelainan atau tidak. Perlu juga dilakukan pengecekan apakah ada gigi busuk, infeksi, gigi bolong, karang gigi, atau sariawan di gusi, yang juga bisa memicu bau mulut tak sedap. Jika hasilnya bagus, cek paru-paru atau lambung, apakah ada maag atau radang.
Jika sumber bau mulut berasal dari mulut, bisa dihilangkan sementara waktu dengan menggunakan air biasa atau cairan obat kumur (mouthwash). Namun efek obat kumur tidak akan bertahan lama, jika ada karang gigi.
"Gosok gigi juga bisa, plak atau kotoran kurang. Apalagi yang pakai gigi palsu, di bawahnya ada kotoran seperti karang itu harus dibersihkan. Apalagi ada gigi palsu yang dibuat dari akrilik, mempengaruhi bau mulut juga, makanya sikat gigi palsunya," tutup Prof Heriandi.
(mer/vit)











































