Ini Sebabnya Daya Tahan Orang Terhadap Stres Berbeda-beda

Uring-uringan Saat Puasa

Ini Sebabnya Daya Tahan Orang Terhadap Stres Berbeda-beda

Erninta Afryani Sinulingga - detikHealth
Rabu, 24 Jul 2013 11:33 WIB
Ini Sebabnya Daya Tahan Orang Terhadap Stres Berbeda-beda
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Saat puasa, setiap orang tentu pernah mengalami perubahan mood yang tak menentu, stres, dan uring-uringan. Tak hanya orang dewasa, remaja pun juga mengalaminya, baik laki-laki maupun perempuan. Namun beberapa orang justru memiliki potensi yang lebih sedikit untuk stres. Apa sebenarnya faktor yang menyebabkan daya tahan orang terhadap stres bisa berbeda-beda?

"Pada saat menjalani puasa, respons orang sangat berbeda-beda. Hal ini bergantung pada kondisi masing-masing, baik berupa kondisi internal seperti fisik, mental, kondisi rumah tangga, maupun kondisi eksternal berupa pekerjaan, lalu lintas, dan yang lainnya. Jadi semua orang punya potensi yang berbeda," papar dr Phaidon L Toruan, seorang praktisi kesehatan, saat dihubungi oleh detikHealth dan ditulis pada Rabu (24/7/2013).

Dilanjutkan oleh dr Phaidon, setiap orang secara alamiah memiliki beban berbeda-beda, baik beban mental atau beban fisik. Beberapa orang tentu lebih mudah terkena stres dan salah satu responsnya adalah uring-uringan. Misalnya adalah perempuan hamil yang berpuasa, perempuan yang memiliki anak kecil, atau menjelang menstruasi di mana terjadi turbulensi hormon. Hal ini akan membuat perempuan tersebut lebih rentan terhadap stres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya perempuan saja, kondisi lebih rentan ini juga dimiliki oleh lansia, khususnya lansia yang berusia 50 tahunan. Pada usia ini, dr Phaidon mengungkapkan bahwa banyak hormon-hormon 'baik' yang turun secara alamiah. Selain itu hormon 'tidak baik' juga justru semakin naik.

Orang yang obesitas pun juga lebih rentan terhadap stres sebab mereka secara fisik memiliki tubuh lebih besar, sehingga lebih cepat merasa lelah. Cepat lelah yang berlangsung terus-menerus akan menimbulkan suatu kondisi yang rentan stres.

Sementara itu, psikolog Ratih Zulhaqi mengatakan bahwa ketika seseorang merasa tidak nyaman maka akan muncul berbagai reaksi dari dalam dirinya. Reaksi ini juga berbeda-beda bergantung pada kondisi orang itu sendiri.

"Biasanya ada yang mengalihkan stresnya ke makanan, ada yang jadi galak, ada juga yang memilih untuk menangis saja di kamar dan menjauhkan diri dari orang-orang. Tapi ada juga yang jadi depresi dan bahkan sampai berpikir untuk bunuh diri. Ini semua terjadi karena adrenalinnya turun," papar psikolog yang kini berpraktik di Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok dan Pusat Layanan Tumbuh Kembang KANCIL ini.

Menurut Ratih, ini semua bergantung pada kepribadian orang tersebut. Jika memang kepribadiannya tertutup, maka biasanya akan lebih memilih untuk banyak makan. Selain itu, pengalaman hidup dan lingkungan sekitarnya juga memberi pengaruh, misalnya lingkungannya orang yang pemarah maka bisa jadi orang tersebut akan marah-marah pula saat sedang emosi.

(vit/vit)
Uring-uringan Saat Puasa
15 Konten
Meski puasa diharuskan untuk menahan emosi, kenyataan banyak orang yang kerap uring-uringan karena lapar atau kelelahan. Bagaimana cara mengatasinya, simak ulasan khas ini.

Berita Terkait