"Itu (pasien penyakit jantung) harus dicek sama dokter jantung, gimana kondisi jantungnya, sejauh mana dia bisa berhubungan, dan kondisi si pasien gimana. Makanya perlu konsultasikan ke dokter," jelas Dr Andri Wanananda MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta, saat dihubungi detikHealth, Rabu (28/8/2013).
Menurut Dr Andri, jika pasien jantung tidak menunjukkan gejala-gejala seperti nyeri dada, keringat dingin dan sesak napas, maka hubungan seks bisa menjadi aktivitas yang aman. Namun bila gejala-gejala tersebut terdeteksi oleh dokter, maka Anda harus bersabar untuk tidak 'beraksi' di atas ranjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi selama dia enjoy dan santai dalam melakukan hubungan itu, ya nggak masalah. Apalagi misalnya berhubungannya kalem, santai, tidak terburu-buru, nggak apa-apa ya. Kalau dadanya terasa sakit atau sesak saat bercinta, nah itu perlu diwaspadai karena bisa saja berhubungan dengan jantungnya itu tadi," jelas Dr Indra.
Setelah mengalami serangan jantung, pasien pun masih diperbolehkan berhubungan seks tapi dengan beberapa syarat. American Health Association dan European Society of Cardiology mengeluarkan pernyataan resmi tentang hal itu. Diklaim, ini adalah pernyataan ilmiah pertama yang menjelaskan secara detail panduan berhubungan seks setelah serangan jantung.
Beberapa imbauan yang tercantum dalam pernyataan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Sebelum mulai bercinta, pastikan bisa melakukan aktivitas berintensitas sedang seperti jalan cepat naik tangga tanpa ngos-ngosan, sesak napas, nyeri dada atau keluhan lainnya.
2. Jika untuk melakukan aktivitas seperti itu saja tidak kuat, hindari hubungan seks. Melakukan aktivitas intim lainnya tidak dilarang, misalnya berpelukan dan berciuman masih diperbolehkan.
3. Lakukan hubungan seks di tempat yang nyaman, bukan tempat yang asing. Hindari hubungan seks di luar nikah karena bisa menambah stres yang bisa memicu kekambuhan serangan jantung.
4. Laporkan ke dokter bila mengalami gejala tertentu saat berhubungan seks, misalnya nyeri dada, pusing atau insomnia.
5. Beberapa posisi mungkin tidak aman. Pasien bypass jantung sebaiknya tidak berada di atas saat mengambil posisi misionari. Posisi tegak lebih dianjurkan bagi pasien gagal jantung yang dicirikan dengan napas pendek.
(mer/up)











































