Wanita Kurus dan yang Minum Pil KB Kecil Kemungkinan Kena Endometriosis

Ulasan Khas Endometriosis

Wanita Kurus dan yang Minum Pil KB Kecil Kemungkinan Kena Endometriosis

Nurvita Indarini - detikHealth
Rabu, 02 Okt 2013 11:00 WIB
Wanita Kurus dan yang Minum Pil KB Kecil Kemungkinan Kena Endometriosis
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Diperkirakan satu dari 10 wanita usia subur mengalami endometriosis. Namun tahukah Anda wanita yang minum pil KB dan yang memiliki berat badan rendah atau kurus lebih kecil kemungkinannya mengalami endometriosis.

"Ini karena biasanya yang minum pil KB haidnya teratur dan nggak banyak. Ini hormonnya jadi penghambat endometriosis," ujar Prof. Dr. dr. Ali Baziad, SpOG(K), Kepala Divisi Endokrinologi Reproduksi, Departemen Ilmu Kebidanan dan Kandungan, FKUI/RSCM.

Hal itu disampaikan dia saat ditemui detikHealth beberapa waktu lalu di Brawijaya Woman and Children Hospital, Jl Taman Brawijaya No 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Rabu (2/10/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu jika ada wanita yang merasa nyeri tak tertahankan pada saat menstruasi, Prof Ali menyarankan untuk mengonsumsi pil KB dan bukan obat-obatan pereda nyeri yang banyak dijual di pasaran. "Tapi banyak yang kalau diberi pil KB langsung menolak, apalagi jika belum menikah," sambung Prof Ali.

Sementara itu wanita kurus biasanya hormonnya tidak tinggi. Ini berbeda dengan wanita gemuk yang ovariumnya terdapat estrogen. Untuk diketahui, salah satu pemicu endometriosis adalah keberadaan hormon estrogen.

"Kalau punya berat badan berlebih sebaiknya menurunkan berat badannya. Selain menghindari endometriosis juga menghindari pentakit lain. Seperti kita tahu, berat badan berlebih itu bisa memicu datangnya berbagai penyakit," imbuh Prof Ali.

Pria kelahiran Lhokseumawe, Aceh, ini menyebut banyak wanita, khususnya di daerah pedesaan, yang hanya diberi obat penahan nyeri untuk menangani masalah endometriosisnya. Penanganan endometriosis menghadapintantangan terbatasnya tenaga spesialis dan alat operatif (laparoskopi). Selain ini masih adanya anggapan yang menyatakan bahwa nyeri pra haid merupakan hal biasa dan akan hilang dengan sendirinya ketika menikah dan punya anak sehingga tidak perlu berkonsultasi ke dokter, menyebabkan tertundanya diagnosa dan dilakukannya terapi endometriosis.

(vit/up)
Ulasan Khas Endometriosis
10 Konten
Banyak wanita yang sering mangalami nyeri saat datang bulan. Namun, perlu waspada apabila mengalami nyeri hebat saat datang bulan. Bisa jadi tanda terjadi masalah pada rahim seperti endometriosis.

Berita Terkait