"Yang paling banyak menyebabkan keguguran adalah anemia. Tapi bisa juga disebabkan kelainan kromosom. Kromosomnya jelek jadi si bayi itu istilahnya dibuang sendiri oleh badan si ibu dan ini kita sebut dengan seleksi alam," jelas dr Dwiana Ocviyanti, SpOG (K), dokter kandungan dari RSCM, saat berbincang dengan detikHealth, dan ditulis pada Rabu (16/10/2013).
Dia menjelaskan sebagian besar keguguran terjadi secara spontan dan tidak ada sebabnya. Hingga saat ini belum diketahui penyebabnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi keguguran berulang bisa disebabkan oleh adanya kelainan kromosom dari kedua pasangan, faktor kelainan anatomi dari rahim, faktor imunologis ibu, faktor hormon ibu atau faktor infeksi," ujar dokter yang akrab disapa dr Nando dan bisa dihubungi di akun Twitter-nya, @Nando_dr ini.
Menurut dia, cara mengatasi risiko keguguran adalah melakukan pemeriksaan kromosom kedua pasangan. Selain itu melakukan evaluasi anatomi dari rongga rahim dan pemeriksaan untuk menyingkirkan faktor penyebab lainnya.
(vit/up)











































