Psikolog anak dari klinik tumbuh kembang Kancil, Ratih Zulhaqqi, MPsi berpendapat bahwa video games juga memiliki sisi edukatif. Salah satunya adalah meningkatkan sensorik motorik, misalnya dalam mencocokkan warna. Namun menurutnya, efeknya tidak terlalu signifikan.
"Malah yang banyak itu kekurangannya, karena mainan digital membuat anak terlalu gampang menyelesaikan games-games itu sehingga anak kurang struggle dalam menyelesaikan masalah yang dia hadapi. Masalah di sini ya games-games itu," katanya, seperti ditulis para Rabu (23/10/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, orang tua kadang-kadang memberikan gadget sebagai mainan hanya untuk membuat anaknya diam. Bila si anak mulai rewel, maka orang tua tidak mau repot-repot menenangkannya lalu meminjaminya gadget yang ada video gamesnya untuk dimainkan.
"Mau nggak mau mereka harus menanggung risikonya yang banyak banget. Seperti itu tadi, anak jadi kurang struggle, kecanduan gadget, atau bahaya terhadap kesehatan. Karena anak nonton tv aja kan dibatesin maksimal 30 menit sehari," lanjut Ratih.
Kalaupun ada kelebihan video games dibandingkan mainan-mainan yang lebih sederhana seperti mainan kayu, maka hal itu hanya soal tempat. Permainan tradisional seperti congklak misalnya, butuh ruangan yang lapang sementara saat ini kebutuhan seperti ini semakin jarang tersedia.
(up/mer)











































