"Bisa, demodecosis yaitu penyakit kulit yang ada di anjing disebabkan seperti tungau. Begitu yang bisa terbang dan nempel di rambut, di pori-pori rambut (manusia)," jelas drh. Olan Sebastian, MM, dari Ikatan Alumni Kedokteran Hewan IPB, saat dihubungi detikHealth, dan ditulis pada Rabu (4/12/2013).
Menurut drh Olan, tungau tersebut bisa terbang sehingga kontak langsung dan menyebabkan penularan pada manusia. Demodex yang membentuk kurap di kulit ini lebih spesifik terjadi pada anjing. Tapi juga terdapat pada kucing, kelinci dan kambing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
drh. Wiwiek Bagja juga mengatakan hal senada. Menurutnya, penyakit ini dulu terkenal sering menyerang orang India yang suka memelihara jambang atau udeng-udeng, sehingga rambutnya tertutup dan mudah tertular penyakit demodex.
"Demodecosis bisa pada kelinci, kucing, atau anjing, disebabkan oleh jamur. Awalnya bulet-bulet lalu di pinggirnya merah-merah," jelas drh. Wiwiek Bagja, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI).
Lebih lanjut, drh Wiwiek menjelaskan bahwa gejala awal demodex hanya ditandai dengan titik merah, lalu makin melebar membentuk kurap. Biasanya di bagian pinggir akan berwarna merah dan di tengahnya mengkilap dengan ukuran selebar koin.
"Bisa diobati dengan obat seperti penghilang kutu, dengan cara keramas, tapi rambutnya harus digundulin dulu supaya benar-benar masuk ke pori-porinya," tutup drh Olan.
(mer/vta)











































