Cyberbullying adalah penindasan atau bullying yang terjadi di dunia maya. Cyberbullying meliputi perbuatan mengancam, menyudutkan, atau mengintimidasi sehingga seseorang merasa terpojokkan. SMS, jejaring pertemanan, aplikasi chatting, maupun laman web bisa menjadi sarana perbuatan tidak menyenangkan itu.
Seiring dengan bertambahnya pengguna situs-situs pertemanan, cyberbullying kian marak terjadi. Rupanya, budaya berkelompok yang marak terjadi di dunia nyata juga merembet ke dunia maya. Budaya itu diketahui dapat memicu terjadinya penindasan ketika ada orang yang tidak disukai. Tidak hanya budaya berkelompok saja yang merembet ke dunia maya, tetapi juga kebiasaan mem-bully itu sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tak tahu menahu tentang internet, tidak mungkin seseorang menjadi korban atau pelaku cyberbullying. Pelaku dan korban sama-sama tahu seluk beluk internet dan media sosial. Tapi apakah dengan menjadi fasih di media sosial berarti seseorang jadi rentan terlibat cyberbullying?
Hal itu ditepis oleh Seto Mulyadi, pemerhati anak yang punya panggilan akrab Kak Seto. Meski ada banyak media sosial, cyberbullying tidak akan terjadi bila tidak ada dorongan pribadi.
"Media sosial bukan sebagai penyebab terjadinya cyberbullying namun sebagai media penyebar. Penyebabnya itu mungkin dendam, iri, ada masalah, atau bisa juga hanya iseng kepada korban," tuturnya pada detikHealth.
Di Indonesia, kesadaran masyarakat terhadap cyberbullying cukup tinggi. Menurut survei dari Ipsos yang melibatkan lebih dari 18.000 orang dewasa di 24 negara, 91 persen responden Indonesia mengatakan mereka tahu mengenai fenomena itu. Australia menempati posisi kedua dengan persentasi sebesar 87 persen.
Namun insiden cyberbullying terhadap anak-anak di Indonesia juga cukup tinggi. Sebanyak 53 persen responden survei di Indonesia menyatakan bahwa ada anak dalam komunitas mereka yang mengalami cyberbullying.
Untuk itu, sebaiknya etika pergaulan di dunia maya harus dijaga. Komentar-komentar tidak senonoh atau menyakitkan bisa saja mengakibatkan seseorang merasa tersudut. Karena itu berhati-hatilah dalam bergaul di media sosial.
(vit/vit)











































