7 Tips Agar Anak dan Remaja Bisa Terhindar dari Cyberbullying

Ulasan Khas Cyberbullying

7 Tips Agar Anak dan Remaja Bisa Terhindar dari Cyberbullying

M Reza Sulaiman - detikHealth
Rabu, 29 Jan 2014 14:01 WIB
7 Tips Agar Anak dan Remaja Bisa Terhindar dari Cyberbullying
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Selain memudahkan komunikasi dan pertukaran informasi, teknologi juga memiliki dampak negatif yang cukup berbahaya. Salah satunya melalui cyberbullying yakni penggunaan teknologi untuk melecehkan, mengancam, atau memperlakukan orang lain terutama bagi kalangan remaja.

Efek dari cyberbullying bisa membuat si korban merasa cemas berlebihan, stres, merasa tidak tenang, depresi dan bahkan pada beberapa kasus ada korban yang sampai nekat bunuh diri.

Nah, dirangkum detikHealth, Rabu (29/1/2014) dari berbagai sumber, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak bisa terhindar dari cyberbullying:



1. Batasi akses dan blokir

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Meski menyakitkan, cyberbullying kadang malah membuat seseorang makin penasaran membuka situs web atau ponsel mereka. Oleh karena itu penting untuk berbicara dengan orang tua supaya membatasi akses internet di jam-jam tertentu.

Selain itu, blokirlah akun-akun orang yang dianggap mengganggu. Sebagian besar gadget memiliki pengaturan yang memungkin penggunaannya memblokir secara otomatis email atau pesan dari orang tertentu. Maka, gunakanlah pengaturan itu agar Anda merasa nyaman menelusuri dunia maya.

2. Pikirkan dulu apa yang akan diposting

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Meski kadang merasa kesal dengan seseorang, tak perlu Anda mencurahkan perasaan itu di dunia maya. Setidaknya, dengan berperilaku baik bisa membuat Anda aman. Jangan menulis atau berbagi apapun yang kiranya bisa menyakiti atau mempermalukan siapa saja.

3. Terbuka pada orang tua

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jadikan ayah atau ibu sebagai satu-satunya orang yang berhak tahu password ponsel, komputer, atau bahkan akun sosial media Anda. Jangan mudah terkecoh memberikan password kepada orang lain, termasuk teman.

Katakan dan beri tahu segala hal tentang apa yang Anda lakukan ketika menjelajah dunia maya, siapa teman Anda di akun sosial media, serta biarkan jika orang tua menjadi follower atau teman Anda. Dengarkan apa yang menurut mereka boleh atau tidak boleh dilakukan karena bagaimanapun apa yang mereka lakukan semata-mata karena mereka peduli pada Anda.

4. Atur privasi

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Mungkin Anda memiliki banyak teman di sosial media. Oleh karenanya, aturlah akun Anda supaya orang yang bisa melihat postingan atau segala sesuatu yang dibagi adalah orang-orang tertentu yang memang sudah dikenal. Cara paling mudah lainnya yaitu saringlah orang-orang yang ingin menjadi teman Anda di media sosial.

5. Cuek pada orang yang mencurigakan

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Para pelaku bullying selalu menunggu-nunggu reaksi korban. Untuk itu, jangan terpancing untuk merespons aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan. Jangan pula membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying kaena secara tidak langsung akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini.

6. Simpan semua bukti.

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Karena cyberbullying terjadi di media digital, jika ada hal yang mencurigakan maka lebih baik capture-lah tulisan atau perkataan si pelaku. Lalu, simpan pesan, gambar atau materi pengganggu lain yang dikirim pelaku. Dokumen ini bisa menjadi barang bukti saat melapor ke pihak-pihak yang bisa membantu.

7. Jadilah teman, jangan hanya diam

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Ikut meneruskan pesan fitnah atau hanya diam dan tidak berbuat apa-apa justru menyuburkan aksi bullying dan menyakiti perasaan korban. Suruh pelaku menghentikan aksinya, atau jika pelaku tidak diketahui, minimal bantulah korban menenangkan diri dan laporkan kasus tersebut ke pihak berwenang.

Halaman 2 dari 8
Meski menyakitkan, cyberbullying kadang malah membuat seseorang makin penasaran membuka situs web atau ponsel mereka. Oleh karena itu penting untuk berbicara dengan orang tua supaya membatasi akses internet di jam-jam tertentu.

Selain itu, blokirlah akun-akun orang yang dianggap mengganggu. Sebagian besar gadget memiliki pengaturan yang memungkin penggunaannya memblokir secara otomatis email atau pesan dari orang tertentu. Maka, gunakanlah pengaturan itu agar Anda merasa nyaman menelusuri dunia maya.

Meski kadang merasa kesal dengan seseorang, tak perlu Anda mencurahkan perasaan itu di dunia maya. Setidaknya, dengan berperilaku baik bisa membuat Anda aman. Jangan menulis atau berbagi apapun yang kiranya bisa menyakiti atau mempermalukan siapa saja.

Jadikan ayah atau ibu sebagai satu-satunya orang yang berhak tahu password ponsel, komputer, atau bahkan akun sosial media Anda. Jangan mudah terkecoh memberikan password kepada orang lain, termasuk teman.

Katakan dan beri tahu segala hal tentang apa yang Anda lakukan ketika menjelajah dunia maya, siapa teman Anda di akun sosial media, serta biarkan jika orang tua menjadi follower atau teman Anda. Dengarkan apa yang menurut mereka boleh atau tidak boleh dilakukan karena bagaimanapun apa yang mereka lakukan semata-mata karena mereka peduli pada Anda.

Mungkin Anda memiliki banyak teman di sosial media. Oleh karenanya, aturlah akun Anda supaya orang yang bisa melihat postingan atau segala sesuatu yang dibagi adalah orang-orang tertentu yang memang sudah dikenal. Cara paling mudah lainnya yaitu saringlah orang-orang yang ingin menjadi teman Anda di media sosial.

Para pelaku bullying selalu menunggu-nunggu reaksi korban. Untuk itu, jangan terpancing untuk merespons aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan. Jangan pula membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying kaena secara tidak langsung akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini.

Karena cyberbullying terjadi di media digital, jika ada hal yang mencurigakan maka lebih baik capture-lah tulisan atau perkataan si pelaku. Lalu, simpan pesan, gambar atau materi pengganggu lain yang dikirim pelaku. Dokumen ini bisa menjadi barang bukti saat melapor ke pihak-pihak yang bisa membantu.

Ikut meneruskan pesan fitnah atau hanya diam dan tidak berbuat apa-apa justru menyuburkan aksi bullying dan menyakiti perasaan korban. Suruh pelaku menghentikan aksinya, atau jika pelaku tidak diketahui, minimal bantulah korban menenangkan diri dan laporkan kasus tersebut ke pihak berwenang.

(rdn/vit)

Ulasan Khas Cyberbullying
12 Konten
Perkembangan teknologi memberikan efek yang besar bagi semua orang. Sayangnya, banyak orang yang menyalahgunakan teknologi untuk melakukan bullying pada orang lain.
Berita Terkait