Beberapa korban cyberbullying mengaku mengalami depresi. Bahkan di Amerika, banyak remaja yang mati bunuh diri akibat tidak tahan akan olok-olok di dunia maya.
Aktivis internet sehat, Donny BU dalam blog pribadinya menilai perlu adanya kepedulian dan dialog bersama antar pemangku kepentingan dalam mengupayakan keselamatan anak di internet. Tidak cukup hanya pemerintah, swasta dan civil society juga harus menunjukkan kepedulian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bahan peringatan, detikHealth pun menuliskan beberapa kasus cyberbullying yang berakhir dengan bunuh diri, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber dan ditulis pada Rabu, (29/1/2014):
1. Megan Meier
|
|
Jarang bergaul, Megan lebih sering mengobrol secara online melalui situs myspace dan AOL messenger. Sarah Drew, seorang teman sekaligus tetangganya membuat akun palsu dan mulai mengobrol dengan Megan. Akun tersebut bernama Josh Evan dan sangat ramah pada Megan. Karena percaya, dari obrolan tersebut diketahui bahwa Megan pernah dirawat di psikiater pada umur 10 tahun akibat depresi tentang berat badannya yang sering diejek teman-temannya.
Sarah yang ternyata mendapat bantuan dari ibunya akhirnya mulai menjelek-jelekkan Megan dan mengolok-oloknya sebagai anak gila. Pesan terakhir yang dikirim melalui AOL kepada Megan berbunyi, "Semua orang membencimu. Hiduplah dalam kesengsaraan. Dunia ini akan menjadi lebih baik tanpamu". Megan Meier ditemukan meninggal 20 menit setelah ia membaca pesan tersebut.
2. Amanda Todd
|
|
Semua bermula dari pengalaman chatting dengan webcam bersama teman-temannya saat masih duduk di kelas 7. Semula semua orang memuji kecantikannya, dan lama-lama memintanya berpose vulgar di depan kamera. Merasa tersanjung, ia pun iseng melakukannya.
Tidak terjadi apapun saat itu. Hingga setahun kemudian, hidupnya berubah. Foto-foto saat ia berpose vulgar beredar di internet, dan seseorang berusaha memerasnya. Orang itu tahu betul informasi detail tentang Amanda, bahkan menggunakan foto payudaranya sebagai profile picture di jejaring sosial.
Amanda menjadi bahan olok-olok di internet, dilecehkan di sekolah maupun kehidupan sehari-hari, hingga akhirnya tak tahan lalu bunuh diri. Sebelum mengakhiri hidupnya, ia menceritakan kisahnya lewat flash-card yang ia rekam lalu disebarkannya di Youtube.
3. Tyler Clementi
|
|
Insiden bermula pada tanggal 19 September 2010, ketika Dharun Ravi, teman sekamar Tyler, menyalakan webcam yang ada di kamarnya. Pada kegiatan yang awalnya bersifat iseng tersebut, ternyata diketahui bahwa Tyler sedang bermesraan dengan pasangannya yang juga seorang laki-laki. Ia pun memposting hal tersebut di akun Twitter-nya yang berbunyi, "Teman sekamarku ternyata seorang gay. Aku mengetahuinya dengan menyalakan webcam di kamarku. Yay."
Pada tanggal 21 September, Dharun yang dengan sengaja memasang webcam mengumumkan di Twitter bahwa akan ada pertunjukan seks langsung yang akan dilakukan Tyler dan pasangan gaynya. Tyler yang melihat pengumuman itu akhirnya membatalkan niatnya untuk berkencan di kamar dan melaporkan hal tersebut pada pengawas asrama.
Tidak tahan dengan ejekan yang diterima di Twitter, Tyler memutuskan lompat dari jembatan George Washington pada keesokan harinya. Pesan terakhir yang ditinggalkannya adalah status fFcebook yang berbunyi "Jumping off the gw bridge sorry."
4. Ryan Halligan
|
|
Ryan memang sering di-bully sejak masuk sekolah. Sebab ia memiliki kelainan disleksia sehingga susah mencerna kata-kata dari buku dan papan tulis. Hal itu membuatnya sering diejek sebagai anak bodoh dan idiot. Namun ia tetap tegar karena selain terbuka dan dekat dengan ayahnya. Ia juga mempraktikkan bela diri kick-boxing.
Ryan mempunyai satu sahabat dekat. Namun saking dekatnya, banyak orang mengatakan mereka adalah pasangan gay. Temannya yang tidak ingin dicap sebagai gay pun akhirnya memfitnah Ryan. Ia menyebarkan berita di AOL Messenger dan buletin forum sekolah bahwa Ryan telah menyatakan perasaannya padanya, sehingga kabar itu pun tersebar sampai ke seluruh murid sekolah.
Tidak ada teman di sekolah, Ryan pun memilih mencari teman di dunia maya. Sampai akhirnya ia mendapat teman online yang mengajaknya untuk melakukan bunuh diri bersama. Malangnya, ayah yang selalu menjadi tempat ia bersandar sedang melakukan perjalanan dinas kerja ke luar kota selama 6 bulan. Akhirnya Ryan pun menuruti ajakan teman onlinenya dan bunuh diri.
5. Jamey Rodemeyer
|
|
Meski secara terbuka mengakui dirinya gay dan kerap membuat video untuk menggalang gerakan anti homophobia, upayanya tersebut sering mendapat respon tidak baik dari para bully. Mereka kerap memposting "kata-kata gay tidak diterima di bumi, mati sajalah, atau dunia tidak membutuhkan makhluk sepertimu."
Tidak kuat menahan bullying, Jamey menggantung diri di kamarnya pada 18 September 2011. Jamey yang kala itu meninggal di usia 14 tahun meninggalkan pesan terakhirnya kepada Lady Gaga, musisi idolanya, di Twitter yang berbunyi, "bye bye mother monster, thank you for all you have done, paws up forever."
Halaman 2 dari 6











































