Jakarta -
Meski diimbau untuk tidak sembarangan, ada kalanya dokter memang harus meresepkan antibiotik untuk anak. Agar tidak perlu dihadapkan pada risiko dan efek sampingnya, maka pencegahan menjadi langkah terbaik untuk dilakukan.
Para ahli kesehatan mengatakan menjaga anak agar jangan terinfeksi kemudian sakit adalah cara paling bijak untuk menghindari penggunaan antibiotik. Banyak cara yang bisa dilkakukan, seperti dirangkum detikHealth, Rabu (5/2/2014) berikut ini.
1. Jaga asupan makan
Agat tidak mudah terinfeksi, syarat utama yang harus dipenuhi tentu saja daya tahan tubuh yang kuat. Salah satu cara untuk menjaganya adalah dengan memperhatikan kecukupan gizi seimbang.
"Orang tua harus mengetahui seni memberikan makanan dan minuman pada anak agar mau makan," kata Prof dr Iwan Dwiprahasto, MMedSc, PhD, pakar farmakoepidemologi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
2. ASI
Pada anak bayi yang masih mendapatkan Air Susu Ibu (ASI), maka pemenuhan gizi perlu juga dilakukan saat menyusui. Pemberian ASI perlu diperbanyak pada kondisi-kondisi tertentu, seperti musim hujan ketika banyak orang sakit di sekitar anak.
"Kebanyakan anak demam karena virus. Itu obat utamanya makan banyak, kalo bayi ya ASI yang banyak," kata dr Aditya Suryansyah, SpA dari RS Anak dan Bunda Harapan Kita.
3. Istirahat yang cukup
Setelah gizi seimbang terpenuhi, maka istirahat yang cukup menjadi kebutuhan berikutnya. Daya tahan tubuh berada di titik paling lemah saat seseorang kelelahan fisik maupun mental. Demikian juga anak-anak, harus dipastikan cukup istirahat agar tidak mudah sakit.
"Yang penting makro nutrien dan mikro nutrien tercukupi, imunisasi, dan istirahat cukup," kata dr Marissa TS Pudjiadi, penulis buku kesehatan yang juga dokter anak di RS Premier Jatinegara.
4. Hidup bersih
Infeksi umumnya datang dari lingkungan yang tidak bersih. Kuman ada di mana-mana, dan dengan mudah akan mudah masuk ke tubuh anak-anak bila kebersihan pribadi atau personal hygyene tidak terjaga.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagaimana yang selalu diserukan oleh Kementerian Kesehatan penting untuk diterapkan. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan bisa mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh.
5. Jangan sungkan tanya dokter
Kalaupun terpaksa harus sakit, maka pastikan apa penyakit dan penyebabnya. Antibiotik dibutuhkan apabila penyebab sakitnya adalah infeksi mikroba, misalnya bakteri. Perlu dipastikan karena kebanyakan batuk pilek pada anak disebabkan oleh virus yang tidak mempan diobati dengan antibiotik.
"Kalo dikasih antibiotik harus tanya apa penyebab sakitnya. Pasien boleh tanya ke dokter, kalo dokter nggak jawab berarti dokternya nggak profesional," dr Aditya.
Agat tidak mudah terinfeksi, syarat utama yang harus dipenuhi tentu saja daya tahan tubuh yang kuat. Salah satu cara untuk menjaganya adalah dengan memperhatikan kecukupan gizi seimbang.
"Orang tua harus mengetahui seni memberikan makanan dan minuman pada anak agar mau makan," kata Prof dr Iwan Dwiprahasto, MMedSc, PhD, pakar farmakoepidemologi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Pada anak bayi yang masih mendapatkan Air Susu Ibu (ASI), maka pemenuhan gizi perlu juga dilakukan saat menyusui. Pemberian ASI perlu diperbanyak pada kondisi-kondisi tertentu, seperti musim hujan ketika banyak orang sakit di sekitar anak.
"Kebanyakan anak demam karena virus. Itu obat utamanya makan banyak, kalo bayi ya ASI yang banyak," kata dr Aditya Suryansyah, SpA dari RS Anak dan Bunda Harapan Kita.
Setelah gizi seimbang terpenuhi, maka istirahat yang cukup menjadi kebutuhan berikutnya. Daya tahan tubuh berada di titik paling lemah saat seseorang kelelahan fisik maupun mental. Demikian juga anak-anak, harus dipastikan cukup istirahat agar tidak mudah sakit.
"Yang penting makro nutrien dan mikro nutrien tercukupi, imunisasi, dan istirahat cukup," kata dr Marissa TS Pudjiadi, penulis buku kesehatan yang juga dokter anak di RS Premier Jatinegara.
Infeksi umumnya datang dari lingkungan yang tidak bersih. Kuman ada di mana-mana, dan dengan mudah akan mudah masuk ke tubuh anak-anak bila kebersihan pribadi atau personal hygyene tidak terjaga.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagaimana yang selalu diserukan oleh Kementerian Kesehatan penting untuk diterapkan. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan bisa mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh.
Kalaupun terpaksa harus sakit, maka pastikan apa penyakit dan penyebabnya. Antibiotik dibutuhkan apabila penyebab sakitnya adalah infeksi mikroba, misalnya bakteri. Perlu dipastikan karena kebanyakan batuk pilek pada anak disebabkan oleh virus yang tidak mempan diobati dengan antibiotik.
"Kalo dikasih antibiotik harus tanya apa penyebab sakitnya. Pasien boleh tanya ke dokter, kalo dokter nggak jawab berarti dokternya nggak profesional," dr Aditya.
(up/vit)