Dr Heru H. Oentoeng, M.Repro, SpAnd dari RS Siloam Kebon Jeruk dengan tegas menyanggah hal tersebut. "Mitos, itu hanya mitos," tegasnya ketika dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (26/2/2014).
Menurutnya ereksi pada penis sama sekali tidak dipengaruhi oleh besar atau kecilnya ukuran penis seseorang. Meski kemampuan ereksi tiap orang berbeda, namun itu sama sekali tidak dipengaruhi ukuran penis. Bisa saja seseorang dengan ukuran penis normal namun kemampuan ereksinya lebih baik daripada orang dengan ukuran penis yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan hal tersebut, seksolog dari Universitas Tarumanegara, Dr. Andri Wanananda MS, yang dihubungi terpisah mengatakan bahwa kebugaran penis dipengaruhi oleh kebugaran jasmani. Semakin bugar keadaan jasmani seseorang, semakin baik pula kadar hormon testosteron pada tubuh orang tersebut.
"Batang penis tidak mengandung otot seperti lengan atas, paha atau dada yang bisa dilatih di Fitness Centre hingga perkasa," papar dokter yang mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta tersebut.
Tak hanya soal ereksi, ukuran penis yang lebih besar pun sering pula disalah artikan sebagai penis yang lebih sehat. Bahkan ada yang menganggap bahwa besar penis seseorang bisa dilihat dari ukuran kakinya. Lagi-lagi dr Heru mengatakan semua hal tersebut hanya mitos.
Dijelaskannya bahwa penis yang dikatakan sehat adalah penis dengan range ukuran normal dan mampu ereksi. Ukuran penis yang lebih kecil atau lebih besar bukan patokan bahwa penis tersebut tidak sehat. Bahkan jika ukuran penis Anda lebih besar daripada ukuran normal sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
"Jika memiliki penis diluar ukuran range normal, ya bisa kita periksakan ke dokter. Cari tahu ada apa, kenapa tidak dalam ukuran range normal," lanjut dr Heru.
Hal tersebut juga berlaku pada mitos tentang ukuran penis yang dipengaruhi ukuran kaki. Menurutnya sama sekali tidak ada hubungan antara panjang atau lebar kaki dengan ukuran panjang atau diameter penis. Ia mempertanyakan logika dibalik pernyataan tersebut.
"Kalau orang-orang yang 'jangkung' atau tinggi besar itu, dia jadi punya penis yang panjang gitu? Ya tidak. Lalu gimana orang yang tidak mempunyai kaki, jadi dia tidak punya penis gitu? Tidak kan? Ukuran penis itu dipengaruhi oleh faktor genetik dan tumbuh kembang. Bukan hal-hal seperti itu," tandas dr Heru.
(vit/vit)











































