"Bayi tabung itu bertemunya sel telur dan sperma di luar badan perempuan, dan setelah selnya membelah, lalu di transfer ke dalam rahim perempuan," papar dr Aryando Pradana Sp.OG dari Klinik Bayi Tabung Morula IVF Jakarta ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu, (12/3/2014).
Dokter yang akrab disapa dr Nando tersebut mengungkapkan ada tiga teknik bayi tabung yang digunakan di Indonesia. Pertama, ada teknik biasa atau konvensional. Yang kedua adalah Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Dan yang ketiga adalah Intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau IMSI, sebelum sel sperma dimasukkan, tim embriologi akan menggunakan mikroskop yang pembesarannya sampai 6.000 kali, lalu memilih sperma yang paling baik untuk dimasukkan ke dalam sel telur," papar dr Nando yang juga praktek di RSIA Bunda Menteng tersebut.
Sementara itu, dr Ivan R. Sini, MD FRANZCOG GDRM SpOG, ketua dari Indonesian Reproductive Science Institute (IRSI), mengungkapkan bahwa sebenarnya teknik konvensional adalah teknik yang paling natural dan paling mudah dilakukan. Namun kualitas sperma di Indonesia yang kurang bagus membuat kemungkinan gagalnya pembuahan menjadi lebih tinggi.
"Karena itu yang paling banyak digunakan di Indonesia biasanya ICSI, tetapi memerlukan sumber daya manusia yang kompeten," terang dr Ivan.
Nah, ingin tahu serba-serbi bayi tabung? Pastikan Anda mengikuti ulasan khas detikHealth tentang bayi tabung pada hari ini. Selamat membaca!
(vit/vit)











































