Menurut dr. Satrio Dwi Prasojo, Sp.OG, tepercaya atau tidaknya klinik bayi tabung pada dasarnya ada regulasi tersendiri. Sebab klinik tersebut tidak bisa sembarangan dibangun, karena ada aturan dan kontrol dari menteri kesehatan dan Kementerian Kesehatan.
"Misalnya ada kontrol bagaimana tenaga ahlinya bekerja, standar alatnya klinis atau tidak serta memenuhi standar atau tidak. Untuk aturan klinis itu sebenarnya sama," kata dr Satrio saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (12/3/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebenarnya itu saling menunjang saja antara dokter dan alatnya. Bagaimanapun, kepercayaan dari pasien juga penting dalam kelancaran proses bayi tabung ini," papar dr Satrio.
Kepercayaan dari pasien dikatakan dokter yang berpraktik di RS Asri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, ini sangat penting karena jika pasien percaya kinerja dokter, dokter pun akan nyaman dalam bekerja.
"Yang terpenting jika pasien ingin melakukan bayi tabung adalah rasa kepercayaan. Bagaimana pun juga, rata-rata keberhasilan bayi tabung itu sendiri adalah 40-60 persen. Di seluruh klinik manapun, bahkan juga di Singapura," terang dr Khairani Sukatendel, Sp.OG dari RS Siti Hajar, Medan.
(rdn/vit)











































