Dirangkum dari hasil wawancara detikHealth dengan beberapa dokter kandungan, berikut ini perbedaan antara bayi tabung dengan pembuahan berbantu, menyangkut sperma yang digunakan, seperti ditulis pada Rabu (12/3/2014).
1. Jumlah
|
|
"Sperma yang dibutuhkan untuk bayi tabung sebenarnya hanya 1 saja sudah cukup. Jadi masing-masing sel telur 1, sperma 1, dan itu sudah cukup untuk bayi tabung," kata dr. Khairani Sukatendel, Sp.OG dari RS Siti Hajar, Medan.
2. Cara mengeluarkan
|
|
"Jika suami memiliki kelainan tidak bisa mengeluarkan sperma sedikit pun, maka pengeluarannya itu dengan cara aspirasi, yaitu mengambil sperma dari testis dengan alat," kata dr Khairani.
3. Seleksi
|
|
Pada bayi tabung, dokter bisa memilih sendiri sperma terbaik yang akan dipertemukan dengan sel telur. "Proses seleksinya dengan meneteskan zat kimia pada sperma. Dari situ akan kelihatan perbedaan spesifiknya," kata dr Khairani.
4. Pertemuan dengan sel telur
|
|
Pembuahan berbantu mempermudah proses tersebut. Tak perlu adu cepat berenang menuju sel telur, sperma langsung dipertemukan di laboratorium. "Sel telur ditetesi sperma. Namun jika potensi dari spermanya itu kecil, maka spermanya akan dimasukan dengan injeksi ke dalam sel telurnya itu," kata dr Khairani.
5. Lama bertahan
|
|
"Setelah dilakukan injeksi, maka biasanya akan dibekukan. Pembekuan ini dapat disimpan untuk bertahun-tahun. Namun dokter biasanya membatasi hanya sampai 6 bulan saja," kata dr. Satrio Dwi Prasojo, Sp.OG dari RS Asri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Halaman 2 dari 6











































