Untung Rugi Punya Payudara Besar di Mata Dokter

Ulasan Khas Ukuran Payudara

Untung Rugi Punya Payudara Besar di Mata Dokter

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Rabu, 21 Mei 2014 16:09 WIB
Untung Rugi Punya Payudara Besar di Mata Dokter
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Sebagian perempuan rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan ukuran payudara yang lebih besar. Konon bisa meningkatkan rasa percaya diri, dengan asumsi lebih disukai kaum laki-laki. Bagaimana dengan pendapat para dokter?

Terlepas dari daya tarik di mata kaum laki-laki, payudara besar bisa memberikan keuntungan sekaligus kerugian dari sisi kesehatan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut, seperti dirangkum detikHealth, Rabu (21/5/2014).

1. Gairah seksual

Di mata kaum laki-laki, perempuan dengan payudara besar kerap dilabeli stigma tertentu. Di antaranya, memiliki gairah seks yang meledak-ledak. Seksolog dari Universitas Tarumanegara, dr Andri Wanananda membantah anggapan tersebut.

"Itu mitos. Lagipula gairah seks dipengaruhi banyak faktor, di antaranya usia dan kebugaran jasmani. Kalau dia lagi nggak bugar atau usianya sudah tua, sudah menopause, biarpun payudaranya besar ya nggak bergairah," kata dr Andri.

2. Rangsang seksual

Lagi-lagi, kaum laki-laki kerap menyimpan asumsi keliru tentang payudara pasangannya. Di mata mereka, payudara berukuran kecil lebih sensitif terhadap rangsang seksual. Pada payudara besar, saraf-saraf penerima rangsang tertutup lemak yang terlalu banyak sehingga dianggap kurang peka.

Kenyataannya, tidak ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mengaitkan ukuran payudara dengan sensitivitasnya terhadap rangsang seksual. Kepekaan tersebut bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

"Hal terpenting adalah komunikasi, wanita bisa mengatakan daerah mana dan bagaimana sentuhan yang bisa membuat dia bergairah," kata dr Nugroho Setiawan SpAnd, seksolog dari RS Fatmawati.

3. Risiko sakit punggung

Salah satu kerugian yang ditanggung pemilik payudara besar adalah beban berlebih di bagian dada. Jika tidak diimbangi dengan otot inti tubuh yang kuat, bukan tidak mungkin kondisi ini memicu gangguan pada tulang punggung.

"Memang dikatakan bahwa wanita yang berpayudara besar lebih rentan sakit punggung. Karena beban yang dibawa lebih berat untuk punggung," kata dr Elida Sari Siburian, SpBP dari RS Pondok Indah.

4. Risiko kanker payudara

"Secara logika sederhana memang benar, dengan ukuran yang besar otomatis kelenjar air susu kemungkinan akan lebih banyak sehingga meningkatkan resiko kanker payudara," kata dr Beta Subakti Nata'atmaja dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Namun demikian, dr Beta mengatakan bahwa masih banyak faktor lain yang mempengaruhi risiko kanker payudara. Di antaranya kepadatan jaringan payudara, mengingat struktur payudara tidak hanya tersusun dari kelenjar air susu. Ada juga lemak, yang komposisinya berbeda-beda meski mungkin ukurannya sama.

"Yang menarik, saat ini ditemukan hubungan antara gen yang menurunkan ukuran payudara atau cup size dengan gen yang mempunyai andil pada kanker payudara, walaupun kesimpulan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut kedepannya," sambung dr Beta.

5. Rentan luka

Masalah lain yang dihadapi perempuan dengan payudara besar adalah pemakaian bra. Ukuran bra yang tidak sesuai bisa memicu gesekan di permukaan kulit, yang menyebabkan luka atau iritasi. Biasanya terjadi di daerah lipatan payudara, atau bahkan di daerah puting jika payudara mengalami bouncing saat berlari.

"Payudara besar juga dapat menyebabkan gangguan tulang belakang, terutama daerah leher, gangguan kulit akibat gesekan tali bra, rasa minder, dan kesulitan mencari pakaian yang sesuai," kata dr Beta.
Halaman 2 dari 6
Di mata kaum laki-laki, perempuan dengan payudara besar kerap dilabeli stigma tertentu. Di antaranya, memiliki gairah seks yang meledak-ledak. Seksolog dari Universitas Tarumanegara, dr Andri Wanananda membantah anggapan tersebut.

"Itu mitos. Lagipula gairah seks dipengaruhi banyak faktor, di antaranya usia dan kebugaran jasmani. Kalau dia lagi nggak bugar atau usianya sudah tua, sudah menopause, biarpun payudaranya besar ya nggak bergairah," kata dr Andri.

Lagi-lagi, kaum laki-laki kerap menyimpan asumsi keliru tentang payudara pasangannya. Di mata mereka, payudara berukuran kecil lebih sensitif terhadap rangsang seksual. Pada payudara besar, saraf-saraf penerima rangsang tertutup lemak yang terlalu banyak sehingga dianggap kurang peka.

Kenyataannya, tidak ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mengaitkan ukuran payudara dengan sensitivitasnya terhadap rangsang seksual. Kepekaan tersebut bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

"Hal terpenting adalah komunikasi, wanita bisa mengatakan daerah mana dan bagaimana sentuhan yang bisa membuat dia bergairah," kata dr Nugroho Setiawan SpAnd, seksolog dari RS Fatmawati.

Salah satu kerugian yang ditanggung pemilik payudara besar adalah beban berlebih di bagian dada. Jika tidak diimbangi dengan otot inti tubuh yang kuat, bukan tidak mungkin kondisi ini memicu gangguan pada tulang punggung.

"Memang dikatakan bahwa wanita yang berpayudara besar lebih rentan sakit punggung. Karena beban yang dibawa lebih berat untuk punggung," kata dr Elida Sari Siburian, SpBP dari RS Pondok Indah.

"Secara logika sederhana memang benar, dengan ukuran yang besar otomatis kelenjar air susu kemungkinan akan lebih banyak sehingga meningkatkan resiko kanker payudara," kata dr Beta Subakti Nata'atmaja dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Namun demikian, dr Beta mengatakan bahwa masih banyak faktor lain yang mempengaruhi risiko kanker payudara. Di antaranya kepadatan jaringan payudara, mengingat struktur payudara tidak hanya tersusun dari kelenjar air susu. Ada juga lemak, yang komposisinya berbeda-beda meski mungkin ukurannya sama.

"Yang menarik, saat ini ditemukan hubungan antara gen yang menurunkan ukuran payudara atau cup size dengan gen yang mempunyai andil pada kanker payudara, walaupun kesimpulan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut kedepannya," sambung dr Beta.

Masalah lain yang dihadapi perempuan dengan payudara besar adalah pemakaian bra. Ukuran bra yang tidak sesuai bisa memicu gesekan di permukaan kulit, yang menyebabkan luka atau iritasi. Biasanya terjadi di daerah lipatan payudara, atau bahkan di daerah puting jika payudara mengalami bouncing saat berlari.

"Payudara besar juga dapat menyebabkan gangguan tulang belakang, terutama daerah leher, gangguan kulit akibat gesekan tali bra, rasa minder, dan kesulitan mencari pakaian yang sesuai," kata dr Beta.

(up/vta)

Ulasan Khas Ukuran Payudara
17 Konten
Setiap wanita memiliki bentuk dan ukuran payudara yang berbeda-beda. Tidak hanya itu, payudara juga dapat menjadi aset yang bisa dibilang sebagai daya tarik serta penunjang kepercayaan diri wanita. Lebih jelas, simak ulasan khas ini.
Berita Terkait