Sayangnya, sebagian wanita takut melakukan pap smear karena pap smear sering kali dianggap suatu proses yang menyakitkan. Padahal menurut dr Gunawan Dwi Prayitno, SpOG(K) proses pap smear tidak menyakitkan dan sangat mudah.
"Papsmear dilakukan dengan mengoles mulut rahim, nah pada saat mengoleskan maka ada sel-sel mulut rahim yang terlepas. Sel-sel itulah yang kemudian akan diperiksa ke laboratorium," tutur dr Gunawan ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu, (18/6/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dr Hari bahwa posisi wanita ketika melakukan papsmear adalah litotomi, yaitu posisi tidur dengan kaki terbuka seperti akan melahirkan. Hal ini dilakukan supaya dokter bisa melihat jelas kondisi organ dalam. Setelah itu baru alat dioleskan di mulut rahim.
"Prosesnya memang tidak sakit dan memang sebagian merasa tidak nyaman. Tetapi tidak nyaman hanya 5 menit sekali dalam 3 tahun untuk menyelamatkan nyawa saya rasa cukup beralasan," ungkap dr Hari.
Menurut US National Cancer Institute, lebih dari 12.000 wanita didiagnosa menderita kanker serviks setiap tahun dan 4.000 wanita meninggal akibat penyakit tersebut. Di Indonesia sendiri, kanker serviks merupakan pembunuh utama wanita di Indonesia setelah kanker payudara.
(up/up)











































