dr Herry Djagat Purnomo, SpPD-KGEH, Kepala Divisi Gastroentero-Hepatologi Departemen Penyakit Dalam FK UNDIP/RSUP Dr. Kariadi Semarang mengatakan bahwa sebaiknya makan sahur itu menjelang imsak. Alasannya sederhana, agar tidak mudah lapar karena makanan lebih panjang waktunya berada di dalam lambung.
"Itu sesuai dengan sunnah rosul. Rosullah sudah memberi contoh dalam ajarannya kita diminta untuk segera berbuka puasa dan mengakhirkan makan sahur. Anjuran makan sahur mendekati imsak itu kita bisa lebih tahan tidak mudah lapar karena bisa lebih panjang makanan dalam lambung," papar dr Herry ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu, (16/7/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan dr Herry, pakar gizi dari Departemen Ilmu Gizi FKUI dr A.R Inge Permadhi, MS, SpGk, mengatakan bahwa makan mendekati imsak memang dianjurkan. Terutama makanan yang banyak mengandung serat seperti buah atau sayur. Jangan lupa juga untuk meminum air putih yang banyak.
"Serat jika digabungkan dengan air akan mengental seperti agar atau gel yang dapat mengembang di dalam lambung. Inilah yang membuat perut akan menjadi kenyang seharian. Karena serat ini akan masuk ke dalam aliran darah dengan cara perlahan," urainya ketika dihubungi terpisah.
Nah, jika kebetulan menu sahur tidak memiliki sayur atau stok buah di rumah sedang habis. Selain minum banyak air putih, dr Inge menyarankan agar jangan lupa meminum susu sebelum imsak. Selain menambah energi, susu juga membuat perut terasa lebih kenyang.
"Jangan minum minuman yang memiliki kadar gula yang terlalu tinggi karena dapat membuat ngantuk. Minum susu juga baik sekali. Karena susu dapat membuat lambung lebih cepat kenyang dan berenergi," pungkasnya.
(up/up)











































